SOLOPOS.COM - Politikus Partai Gerindra Desmond J. Mahesa (JIBI/Solopos)

Solopos.com, JAKARTA — Partai Gerindra membantah dengan tegas pernyataan Sumiarsih, ibunda B.R. Norma Irmawan (Wawan), korban Tragedi Semanggi I 13 Mei 1998 silam mengaku didekati oleh kader Partai Gerindra guna mendukung pencalonan Prabowo Subianto dalam Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2014.

Ketua DPP Partai Gerindra yang juga menjadi korban penculikan kala itu, Desmond J. Mahesa, mengatakan tidak pernah ada strategi dari partainya untuk meminta dukungan dari para korban pelanggaran hak asasi manusia (HAM) guna memuluskan pencapresan Prabowo. “Tidak ada pendekatan seperti itu. Aku pribadi yang bermasalah dengan penculikan aku juga tidak didekati saat masuk ke Gerindra,” kata Desmond kepada Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI) di Jakarta, Minggu (18/5/2014).

Promosi BRI Kantor Cabang Sukoharjo Salurkan CSR Senilai Lebih dari Rp1 Miliar

Desmond meminta kepada Sumiarsih untuk bersedia menyebutkan identitas orang tersebut. Ia khawatir, ada pihak yang sengaja memanfaatkan korban pelanggaran HAM untuk menjegal pencapresan Prabowo. “Sebut saja namanya, ini bisa jadi black champaign. Jangan-jangan itu hanya pihak yang tidak benar. Aneh kalau orang Gerindra bersikap seperti ini,” sambungnya.

Di sisi lain, Desmond menegaskan bahwa pihaknya tidak gentar meskipun Prabowo diduga menjadi dalang dari peristiwa penculikan aktivis 1998. Ia justru berharap agar kasus itu benar-benar diungkap sampai tuntas. “Saya sendiri yang diculik menganggap urusan penculikan itu urusan masa lalu. Kan ada proses hukum. Jadi enggak ada masalah,” ujar Desmond.

Sebelumnya, Sumarsih, ibunda BR Norma Irmawan (Wawan), korban Tragedi Semanggi I/13 Mei 1998, mengaku didekati kader Partai Gerindra untuk mendukung pencapresan Prabowo Subianto. Selasa (18/3/2014) lalu, Sumiarsih mengaku didatangi oleh orang yang mengatasnamakan dirinya sebagai anggota Partai Gerindra.

Orang tersebut mengatakan jika Sumiarsih mendukung Prabowo menjadi presiden maka kasus-kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM) akan dituntaskan. Namun Sumiarsih enggan menyebutkan identitas orang tersebut.

Ia mengaku khawatir jika identitas orang itu diungkap di media massa, maka akan memicu kemarahan Prabowo Subianto. Ia menolak tawaran berdamai dengan Prabowo.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya