SOLOPOS.COM - Prabowo Subianto (JIBI/dok)

Solopos.com, JAKARTA — Calon presiden (Capres) dari Partai Gerindra Prabowo Subianto menggelar silaturahmi dengan 1.200 anak yatim piatu di Nusantara Polo Club (NPC), Jagowari Golf & Country Club, Bogor, Minggu (25/5/2014). Prabowo ditemani oleh politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang juga Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz.

Kiai menmyertai Prabowo dalam acara tersebut antara lain KH. Noer Muhammad Iskandar SQ, KH. Achya Al-Anshory, KH. Afif Astari, KH. Mahrus Amin, KH. Makmun Ayubi, KH. Zuhri Ya’kub, KH. Nurshodiq Isband, KH. Wahid Hasyim As’ari, KH. Abdullah Mughits, KH. Abdussalam Wahab, KH. Sya’roni, dan KH. Chairul Shaleh.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Mudah-mudahan 2014 Bapak Prabowo jadi pemimpin presiden. Pemimpin yang jujur, adil, dan amanah. Pemimpin yang tidak mencla-mencle dan tidak kemaruk,” kata KH. Noer Muhammad Iskandar SQ.

Prabowo di hadapan anak yatim piatu menceritakan sebuah kisah inspitratif untuk memotivasi mereka. Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra ini bercerita tentang anak buahnya di Komando Pasukan Khusus (Kopassus) yang bernama Asmujiono.

Ia mengisahkan Asmujiono adalah seorang anak yatim piatu berasal dari Malang, Jawa Timur yang memiliki karier cemerlang di Kopassus karena semangatnya yang tinggi untuk menjadi seorang prajurit.

Awalnya, Prabowo tidak bersedia untuk meloloskan Asmujiono sebagai prajurit Kopassus karena dia tidak memenuhi syarat fisik. Prajurit Kopassus diharuskan memiliki tinggi badan 168 cm. Sementara Asmujiono hanya bertinggi 165 cm.

“Semua tesnya hebat, hanya tingginya kurang 3 cm. Perwira-perwira saya terus mendesak saya. Minta buat pengecualian untuk anak ini,” ujar Prabowo.

Saat Asmujiono menjalani tes, Prabowo mengaku terkejut karena dia menjalani seluruh rangkaian tes dengan baik. Lantas Asmujiono dilibatkan dalam ekspedisi ke puncak tertinggi Himalaya. Saat ini Asmujiono termasuk dalam salah satu tim kampanye Prabowo.

“Jadi anak-anakku tegarlah, belajar terus, jadi anak indonesia yang bisa membanggakan dan dibanggakan bangsa,” ingatnya.

Pada kesempatan yang sama, Prabowo juga menyampaikan terima kasih kepada para kiai yang telah memfasilitasi pertemuan ini dan mendoakan dirinya agar sukses dalam pemilihan presiden (pilpres) tahun ini. Ia pun membantah kegiatan ini sebagai salah satu bentuk kampanye.

“Ini kan kita doa. Masa minta doa dibilang kampanye. Masa minta doa enggak boleh? Kenapa sih selalu berfikir negatif, kita minta doa kok. Doa untuk orang tua,” kilahnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya