SOLOPOS.COM - Dosen Fakultas Hukum (FH) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo yang juga pengamat politik, Agus Riewanto, berfoto bersama Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo, seusai seminar Menakar Capres 2024 dalam Perspektif Hukum, Politik dan Sosial Budaya, gelaran DPC PDIP Solo, Sabtu (2/7/2022). (Solopos.com/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO — Pengamat politik asal Solo, Agus Riewanto, memprediksi bakal ada tiga pasangan capres-cawapres yang akan bertarung dalam Pemilu tahun 2024.

Ketiga capres yang diprediksi bakal bertarung adalah Prabowo Subianto, Anies Baswedan, dan Ganjar Pranowo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sementara untuk wakilnya diprediksi ketiganya bakal mengambil dari tokoh-tokoh Islam di Tanah Air.

“Ganjar, Anies, dan Prabowo, akan menjadi capres. Dugaan saya mereka akan mengambil wakil dari kelompok Islam,” ujar Agus saat diwawancara Solopos.com seusai mengisi seminar politik di Pucangsawit, Jebres, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (2/7/2022) siang.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Di Depan Rudy, KIB Solo Dukung Ganjar Pranowo sebagai Capres

Ihwal kendaraan politik tiga figur itu, Agus memprediksi, Ganjar bakal diusung koalisi PDIP, Prabowo diusung koalisi Partai Gerindra, dan Anies diusung koalisi parpol lain seperti Partai Nasdem, PKS, serta Partai Demokrat.

Agus menjelaskan saat ini PDIP dihadapkan dalam situasi yang dilematis. Di satu sisi PDIP punya kepentingan internal dalam Pemilu 2024.

Di sisi yang lain mereka tersandera kepentingan publik dalam sosok Ganjar saat saat ini begitu terkenal.

Baca Juga: Survei Pilpres 2024: Anies, Ganjar & Prabowo Kandidat Kuat Capres

“Itu ujian bagi PDIP. Seperti saya bilang tadi teori feasibilitas. Mampu enggak PDIP menimbang kepentingan internal partai dengan keinginan publik. Kalau itu bisa disatukan dan ketemu, ya harus kompromi,” urai dia.

Artinya, PDIP akan mendahulukan kepentingan yang mana.

“Kalau kepentingan partai, mereka punya Mbak Puan. Kalau kepentingan publik ada sosok Ganjar. Bisa enggak PDIP mengkompromikan hal itu,” terang dia.

Baca Juga: Ditanya Soal Capres PDIP, Megawati: Saya Umpetin

Tapi Agus mengingatkan PDIP opsi menduetkan Ganjar-Puan bisa menjadi blunder atau berbuntut kekalahan mereka. Sebab basis massa pendukung Ganjar dan Puan sama, yaitu dari kalangan nasionalis atau PDIP.

“[Duet Ganjar-Puan] Enggak mungkin, karena ideologinya sama. Bilahan masyarakat kita beragam, terbaca dari pembilahan partai, nasionalis, agama. Ada partai kerakyatan tengah, ada kerakyatan kiri,” sambung Agus.

Artinya, dia melanjutkan, duet Ganjar-Puan tidak mengakomodasi kelompok masyarakat Islam. Padahal secara tradisi, figur kepemimpinan di negeri ini selalu merupakan pasangan antara nasionalis dan Islam.

Baca Juga: Dekat dengan Anies, Rapimnas PKS Ternyata Tak Umumkan Capres

“Tradisi kita kan selalu begitu. Partai nasionalis berteman dengan kelompok Islam, seperti yang dilakukan Jokowi dua periode ini,” kata dia. Kalau dipaksakan Ganjar-Puan, Agus melihat Pilpres akan terjadi dua putaran.

Dan di putaran kedua itu, peluang Ganjar-Puan cukup berat karena tidak mengakomodasi kelompok Islam.

“Akan ada polarisasi nasionalis dan agama. Dan yang membawa nasionalis dan agama dia menang,” tegas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya