SOLOPOS.COM - Gerhana bulan total yang membuat warna bulan menjadi merah darah pada Sabtu (4/4/2015) malam tak begitu terlihat dengan baik di kota Solo, Hal tersebut dikarenakan adanya awan tipis sehingga menggangu pengelihatan. (Sunaryo HB/JIBi/Solopos)

PPMI Assalaam, Kartasura, Sukoharjo, menyiapkan 10 teleskop untuk mengamati fenomena gerhana bulan.

Solopos.com, SUKOHARJO — Pondok Pesantren Modern Islam (PPMI) Assalaam Pabelan, Kartasura, Sukoharjo, Rabu (31/1/2018) malam ini, mengadakan nonton bareng (nonbar) fenomena alam gerhana bulan. Setidaknya 10 unit teleskop disiapkan untuk pengamatan oleh masyarakat Solo dan sekitarnya.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Gerhana bulan total tahun ini luar biasa karena terjadi dua kali yaitu 31 Januari selepas Isya dan 28 Juli terjadi tengah malam kira-kira pukul 01.00 WIB sampai menjelang Subuh,” ujar Kepala Observatorium PPMI Assalaam Pabelan, Kartasura, A.R. Sugeng Riyadi, ketika ditemui wartawan di PPMI Assalaam, Selasa (30/1/2018).

Ekspedisi Mudik 2024

Selain menonton bareng, PPMI Assalaam juga menggelar seminar tentang gerhana bulan dikaitkan dengan Alquran dan sains. Ada dua pembicara yang dihadirkan yaitu Ketua Umum Astro Fotografi Indonesia dari ITS Surabaya dan Agus Purwanto dan A.R. Sugeng Riyadi.

Sugeng tak begitu yakin gerhana pada Rabu malam bisa diamati dengan baik karena ada kemungkinan tertutup awan. “Kemungkinan terlihat memang masih fifty-fifty. Karena itu mari kita amati bersama,” kata dia.

Pengamatan gerhana bulan total ini akan dipusatkan di ruang observatorium kompleks PPMI Assalaam lantai VI. Nonbar tidak hanya diperuntukkan para santri PPMI Assalaam tetapi juga masyarakat umum.

Menurut dia, sebelum digelar nonbar gerhana bulan akan digelar Salat Gerhana terlebih dahulu. “Salat akan dimulai pukul 20.00 WIB di Masjid Assalaam. Sedangkan nonbar akan dimulai sebelum Salat Gerhana, yakni sekitar pukul 19.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB,” papar dia.

Sementara itu, Kepala Humas PPMI Assalaam, Qomaruudin, menambahkan pengamatan fenomena gerhana langka itu terbuka untuk umum. Dia mengaku sudah sering menggelar kegiatan semacam ini sehingga tak menemui kendala berarti.

“Sebelum nonbar gerhana bulan total, pagi harinya juga berlangsung kegiatan seminar seputar fenomena alam ditinjau dari sudut pandang agama dan teknologi. Untuk semua pengamatan tersebut, PPMI Assalaam memiliki fasilitas yang cukup mendukung yakni berupa teleskop digital,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya