SOLOPOS.COM - Pemerintah Desa Tirtosuworo, Giriwoyo, Wonogiri saat menggelar sosialisasi PPKM Mikro kepada masyarakat. (Istimewa)

Solopos.com, WONOGIRI—Polres dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri mendorong Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro di tingkat desa/kelurahan segera dihidupkan lagi.

Hal itu untuk mencegah penularan Covid-19, termasuk varian Omicron. Kegiatan pencegahan mendesak dilaksanakan lantaran penularan Covid-19, khusus varian Omicron sudah mencapai Jawa Tengah, bahkan sempat sampai di salah satu daerah di Soloraya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kapolres Wonogiri, AKBP Dydit Dwi Susanto, menuturkan sebelum penularan Covid-19 mencapai Jawa Tengah dia sudah menginstruksikan seluruh polsek meningkatkan koordinasi dengan para pimpinan kecamatan untuk membahas ihwal pencegahan penularan Covid-19. Dia meminta aparat Polsek bersama Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) mendorong pemerintah desa/kelurahan menghidupkan PPKM mikro lagi seperti saat terjadi lonjakan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 tahun lalu.

Baca Juga: Masih Zona Oranye, PPKM Mikro Wonogiri Diperpanjang Sampai 5 April 2021 

Ekspedisi Mudik 2024

Kapolres menilai, kegiatan PPKM mikro efektif untuk mencegah persebaran Covid-19. “Dalam PPKM mikro ada kegiatan 3T [testing atau uji sampel, tracing atau penelusuran kontak erat, dan treatment atau perawatan pasien]. Itu perlu dilakukan lagi,” ucap Kapolres saat ditemui wartawan seusai berkegiatan di kompleks Gelanggang Olahraga (GOR) Giri Mandala Wonogiri, Minggu (23/1/2022).

Dia juga menginstruksikan tim polres maupun polsek memonitor aktivitas di tempat wisata. Tim polisi bersama petugas puskesmas dapat menggelar operasi yustisi penegakan disiplin protokol kesehatan dan melaksanakan tes cepat antigen secara acak terhadap pengunjung dan pengelola. Jika ada hasil tes yang positif Covid-19 pengelola diminta menutup tempat wisata untuk sementara.

“Pemeriksaan terhadap pengguna jalan juga dilaksanakan di wilayah perbatasan terus dilakukan. Kegiatan lebih intensif pada akhir pekan,” ulas Kapolres.

Baca Juga: PPKM Mikro di Wonogiri Diperpanjang, Objek Wisata Tetap Tutup Lur!

Sementara itu, Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, menuturkan, Satgas Penanganan Covid-19 sudah mengimbau warga tidak melakukan perjalanan bagi merantau maupun mudik terlebih dahulu, jika tidak ada keperluan sangat mendesak. Imbauan ini sebagai respons atas melonjaknya kasus Covid-19 varian Omicron di Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta.

Berdasar monitoring perjalanan angkutan umum darat melalui Terminal Tipe A Giri Adipura, pemberangkatan dan kedatangan penumpang bus antarkota antarprovinsi (AKAP) tetap normal.

“Tidak ada lonjakan arus mudik maupun balik di Wonogiri,” ucap lelaki yang akrab disapa Jekek itu.

Baca Juga: Infrastruktur PPKM Mikro Langka di Mayoritas Desa/Kelurahan Wonogiri

Rumah sakit, sambung Bupati, sudah disiapkan sejak awal Covid-19 mewabah di Kabupaten Wonogiri. Saat ini koordinasi dengan rumah sakit-rumah sakit sudah mulai ditingkatkan untuk membahas antisipasi penularan Covid-19 varian Omicron.

Bupati menyebut ada sembilan rumah sakit yang siap merawat pasien terkonfirmasi positif Covid-19, termasuk RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri. Masing-masing rumah sakit sudah menyiapkan ruang isolasi di bangsal perawatan dan di instalasi gawat darurat (IGD).

“Saat terjadi ledakan kasus Covid-19 pada Juli 2021 alhamdulillah saat itu rumah sakit dapat menghadapi kondisi tersebut dengan baik. Dinas Kesehatan sudah saya minta berkoordinasi dengan rumah sakit-rumah sakit membahas upaya antisipasi penularan Covid-19 varian Omicron,” imbuh Bupati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya