SOLOPOS.COM - Ilustrasi pelajar SMP. (Solopos/Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, KLATEN – Pemkab Klaten hingga kini belum bisa memastikan kapan pembelajaran tatap muka atau PTM kembali bergulir. Pemkab belum berani menggelar tatap muka lantaran terganjal salah satu poin pembatasan pada pemberlakuan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro yakni kegiatan belajar mengajar masih dilakukan secara daring.

Pemerintah pusat melalui Instruksi Mendagri (Inmendagri) No 5/2021 menyatakan PPKM mikro masih diterapkan dan diperpanjang hingga 22 Maret 2021. Pemkab sudah menindaklanjuti perpanjangan PPKM mikro tersebut dengan mengeluarkan SE Bupati Klaten tertanggal 9 Maret 2021.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Aturan yang diterapkan pada PPKM mikro tak berubah termasuk poin kegiatan pembelajaran sekolah masih diberlakukan secara daring. Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan kegiatan pembelajaran di sekolah hingga kini masih diberlakukan secara daring.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Tentara Angkatan Darat AS Punya Kacamata IVAS, Ini Fungsinya

“Kami tidak ingin mengambil risiko kepada anak-anak [tertular Covid-19]. Sampai saat ini belum ada petunjuk lebih lanjut [untuk menggelar pembelajaran tatap muka]. Selain itu, saat ini juga masih berlaku PPKM mikro,” kata Mulyani, Kamis (11/3/2021).

Terkait konsep Guru Tonggo yang digulirkan Dinas Pendidikan (Disdik) Klaten, Mulyani mengatakan konsep itu menjadi salah satu solusi agar siswa tetap mendapatkan pendampingan secara langsung dari para guru di tengah pembelajaran tatap muka yang belum bisa dipastikan kapan digelar. Pendampingan itu terutama diberikan kepada siswa kelas 1, 2, dan 3 SD.

“SD kelas 1, 2, dan 3 ada pembelajaran dasar yakni baca dan tulis. Kalau terus daring [karena pandemi masih Covid-19] sementara orang tua sibuk, siapa yang akan memberikan pembelajaran baca dan tulis? Kekhawatiran saya ini terus berlanjut dan anak-anak naik kelas, kalau belum bisa membaca bagaimana [nasib mereka]? Akhirnya Guru Tonggo ini diutamakan memberikan pembelajaran anak-anak baca dan tulis,” kata dia.

Baca Tulis

Mulyani tak ingin para pelajar kesulitan untuk membaca dan menulis yang menjadi pintu gerbang pengetahuan gegara pandemi Covid-19. “Di Klaten ada kejadian anak lulus tidak bisa baca dan tulis. Salah satunya karena itu [pandemi Covid-19]. Makanya ada program inovasi Guru Tonggo,” kata dia.

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Klaten, Ronny Roekmito, mengatakan kepala Disdik Klaten sudah mengajukan izin ke Satgas Penanganan Covid-19 Klaten untuk menggelar tatap muka terbatas. “Hanya memang karena salah satu poin PPKM mikro masih tidak boleh, makanya kami belum berani,” kata Ronny.

Baca Juga: Ada Makna di Balik Livery Batik Motor Balap Tim Pertamina Mandalika SAG

Ronny mengatakan Klaten sudah pernah menggelar uji coba PTM terbatas pada 2020 lalu. Salah satu poin paling dikhawatirkan ketika menggelar uji coba tersebut yakni memastikan siswa aman dari potensi penularan Covid-19 saat berangkat dan pulang sekolah.

Kekhawatiran itu diatasi dengan mengajak orang tua siswa ikut bertanggung jawab atas keamanan siswa dari potensi penularan Covid-19. Namun, pola uji coba tatap muka terbatas itu sementara belum diterapkan kembali meski tren perkembangan kasus Covid-19 di Klaten melandai. Alasannya, aturan PPKM mikro belum mengizinkan pengelola sekoah menggelar tatap muka alias pembelajaran masih secara daring.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya