SOLOPOS.COM - Aggota Satgas Penanganan Covid-19 Desa Tanggan, Gesi, Sragen, menyosialisasikan protokol kesehatan di warung makan desa setempat. (Istimewa/dok. Pemdes Tanggan)

Solopos.com, SRAGEN — Sebanyak 196 desa di Kabupaten Sragen sudah memiliki posko satuan tugas (satgas) penanganan Covid-19. Sukarelawan posko tersebut berasal dari rukun tetangga (RT) yang ada di lingkungan satu desa itu.

Posko dan sukarelawan itu tinggal diperkuat dalam pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro yang berlangsung Selasa-Senin (9-22/2/2021). Sejumlah kepala desa (kades) belum paham tentang teknis PPKM mikro tersebut karena hingga kemarin belum ada sosialisasi sampai ke tingkat desa.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Sragen menunggu Instruksi Bupati (Inbup) sebagai tindak lanjut sosialisasi ke desa-desa karena kebijakan PPKM mikro tersebut mendadak dari pemerintah pusat. Seperti Kades Tanggan, Kecamatan Gesi, Sragen, Mulyanto, mengaku belum paham terkait dengan implementasi PPKM mikro tersebut di tingkat desa.

Baca juga: Cek Fakta: Virus Inaktif Vaksin Sinovac Bisa Hidup Kembali Adalah Hoax

Dia mengatakan penanganan Covid-19 di Tanggan dilakukan dengan mengoptimalkan Satgas Jogo Tonggo yang anggotanya terdiri dari 22 ketua RT di Desa Tanggan dan perangkat Desa Tanggan. Sukarelawan itu, kata Mulyanto, selalu memberi laporan ke pemerintah desa ketika ada temuan kasus.

“Peran ketua RT cukup vital. Mereka aktif melaporkan kepada koordinator satgas, kepala desa, atau petugas kesehatan (bidan desa) kalau ada kejadian khusus. Satgas Jogo Tonggo juga berkoordinasi dengan pegawai di Kecamatan Gesi dan Polsek. Bahkan pegawai Puskesmas Gesi sekali tempo melakukan sidak ke wilayah untuk mengedukasi masyarakat agar taat protokol kesehatan. Koordinasi dilakukan lewat Whatsapp Group. Hasil pengawasan dan pemantauan di wilayah masing-masing disampaikan lewat Whastapp Group itu,” jelas Mulyanto saat dihubungi Solopos.com, Selasa (9/2/2021).

Bantuan Langsung Tunai

Pada APBDesa 2021, Pemerintah Desa Tanggan mengalokasikan anggaran cukup besar, seperti untuk bantuan langsung tunai (BLT) bagi 109 orang senilai Rp392,4 juta, kegiatan Jogo Tonggo Rp6 juta, Satgas Covid-19 senilai Rp18,3 juta, dan anggaran penanggulangan Covid-19 sebesar Rp25 juta.

Baca juga: BMKG Peringatkan Potensi Hujan Petir Terjadi di DIY 7 Hari ke Depan

Dalam penanganan warga yang terkonfirmasi, ujar dia, Pemerintah Desa Tanggan sudah memiliki rumah isolasi tetapi sampai sekarang belum bisa dimanfaatkan. Rumah isolasi itu, sebut dia, ada di gedung yang dulu urung digunakan untuk gedung sekolah.

“Satgas dalam hal ini RT langsung berkoordinasi dengan puskesmas dan kalau ada yang positif langsung dikarantina di Technopark. Lingkungan rumah warga yang terkonfirmasi disemprot menggunakan disinfektan,” ujarnya.

Terpisah, Kepala Desa Blangu, Gesi, Sragen, Danang Wijaya, mengatakan hingga Selasa juga belum mendapat petunjuk terkait dengan PPKM mikro. Danang menjelaskan satgas di tingkat desa itu sebenarnya sudah sejak lama ada sukarelawan yang memantau lingkungan masing-masing

“Setiap desa ada 3-4 orang sukarelawan satgas. Dia menjelaskan tugas mereka memantau pemudik saat Lebaran, karena dibentuk. Mereka juga memantau warga yang isolasi mendairi, sosialisasi protokol kesehatan, kemudian menerapkan protokol kesehatan ketat saat hajatan warga, dan seterusnya,” katanya.

Baca juga: Proyeksi Lokasi Isolasi Pasien Covid-19 di Klaten, dari Homestay hingga Gedung Sekolah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya