SOLOPOS.COM - Dokumentasi Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati (Espos/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Pemerintah pusat resmi mengumumkan perpanjangan masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4 sampai 9 Agustus 2021.

Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati menyadari perpanjangan PPKM level 4 itu berakibat pada memanasnya suhu di masyarakat. Karenanya dalam penegakan disiplin protokol kesehatan meski menggunakan cara-cara humanis dan persuasif.

Promosi Acara Gathering Perkuat Kolaborasi Bank Sampah Binaan Pegadaian di Kota Padang

Kepada wartawan, Selasa (3/8/2021), Yuni, sapaan akrab Bupati, menyampaikan Presiden sudah memberi instruksi bahwa daerah-daerah dengan PPKM level 4 diperpanjang sampai 9 Agustus 2021. Itu artinya Sragen.

Baca Juga: Tiba di Sragen, Vino dan 2 Bocah Yatim Piatu Akibat Covid-19 Langsung Disambut Bupati 

Ia menjelaskan dengan perpanjangan PPKM level 4 ini , kerja keras Pemkab Sragen dan pemerintah belum selesai. “Pengetatan masih dilakukan. Semua pengumuman terkait pengetatan protokol kesehatan disampaikan secara humanis,” jelas Yuni.

Yuni mencontohkan saat penertiban pedagang kaki lima (PKL) yang hanya sampai pukul 20.00 WIB. Itu harus dilakukan secara persuasif, tidak boleh ada kekerasan.

“Intinya suhu di masyarakat meninggi di atas 39 derajat Celsius. Apa saja bisa jadi percikan. Kami junjung keselamatan masyarakat semoga Sragen bisa segera keluar dari pandemi,” imbuhnya.

Baca Juga: Baru Dibeli, Mobil Damkar Sragen Langsung Beraksi Padamkan Kebakaran Lahan Tebu Seluas 1 Ha

Instruksi Menteri Dalam Negeri

Yuni menerangkan sebagian besar wilayah Jawa Tengah berada pada PPKM Level 4, termasuk wilayah aglomerasi Soloraya.

Bupati Sragen itu menyebut sudah ada instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) yang segera disusul instruksi gubernur dan instruksi bupati tentang PPKM level.

“Kami sudah menetapkan pembinaan wilayah. Dinas bisa melakukan pengawasan dan evaluasi dalam pelaksanaan vaksinasi, tracing, dan testing di wilayah binaan masing-masing,” katanya.

Baca Juga: Masih Pandemi, Pemkab Sragen Beli Mobil Damkar Rp2,7 Miliar

Selama ini, lanjut Yuni, input data pada aplikasi Smile masih kurang. Oleh karenanya lewat pembinaan wilayah itu, masing-masing dinas bertanggung jawab secara administrasi, termasuk tracing dan testing.

Yuni menilai pembentukan tim khusus tracing dan testing dari hasil koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen belum perlu. Tetapi Yuni akan mengevaluasi dulu perkembangan selama sepekan terakhir terutama dalam upaya testing.

Ia mengatakan mestinya testing itu bisa dilakukan dengan sasaran 1.300 orang per hari tetapi kenyataannya baru sekitar 500-an orang per hari, sehingga masuh jauh dari target.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya