SOLOPOS.COM - Suasana sepi di Terminal Bus Pilangsari Sragen, Sragen, Kamis (25/11/2021). (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SRAGEN — Sejumlah agen bus di Terminal Pilangsari Sragen mulai menikmati peningkatan jumlah penumpang belakangan ini meski belum signifikan. Namun, kenikmatan itu terancam menguap lagi dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) nanti.

Salah satu agen tiket Perusahaan Otobus (PO) Harum Prima dan Arsyad Niaga Trans, Joko, 50, mengaku khawatir situasi akan kembali seperti beberapa bulan lalu. Penumpang nihil karena PPKM level 3. Kini kebijakan yang sama akan diberlakukan lagi. Joko hanya bisa berharap usaha yang ia jalankan bisa bertahan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ditemui Solopos.com di terminal, Kamis (25/11/2021), Joko sedang menerima telepon dari calon penumpang yang bertanya jadwal keberangkatan bus. Ia mencatat ada 87 penumpang bus Arsyad Niaga Trans pada bulan lalu dan 100-an penumpang Harum Prima dari Terminal Bus Pilangsari Sragen. Warga mulai berani melakukan perjalanan menggunakan bus sejak kasus Covid-19 di Jawa mulai reda bus.

Baca Juga: Jumlah Penumpang Terminal Pilangsari Sragen Meningkat, tapi Belum Pulih

Capaian vaksinasi Covid-19 yang terus meningkat juga memberikan rasa aman penumpang untuk bepergian. Joko awalnya berharap libur Nataru akan jadi momen mendulang rezeki, tapi sepertinya sulit sekarang.

Sementara Ketua Paguyuban Komunitas Terminal Bus Pilangsari Sragen, Suparno, mengatakan penjualan tiket bus sudah mulai meningkat sejak dua bulan terakhir  meski perusahaan otobus masih terdampak pandemi. Dia memperkirakan jumlah penumpang di Terminal Pilangsari sekitar 40 persen dari kondisi normal sebelum pandemi.

“Pelonggaran PPKM dari level empat ke level dua dan satu berpengaruh terhadap jumlah penumpang,” kata dia.

Namun, kebijakan pengetatan aturan mobilitas akhir tahun akan menjadi pukulan bagi pelaku transportasi darat.

Baca Juga: Ini Lahan di Sragen yang Potensial Dibangun Pabrik Asal Korsel

“Kalau bisa untuk daerah jangan lah [ada pengetatan], itu ibaratnya lonceng kematian buat kami. Otomatis penumpang enggak ke mana-mana kalau level PPKM dinaikan, aktivitasnya dibatasi,” paparnya.

Menurut dia, jumlah penumpang pada momen libur Lebaran dan Natal biasanya seimbang atau sama banyak. Dia berharap tidak ada pembatasan yang ketat supaya pelaku transportasi darat bisa bertahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya