SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, saat mengikuti rapat koordinasi persiapan libur Nataru. (Solopos.com-Humas Pemprov Jateng)

Solopos.com, SEMARANG — Pemerintah Provinsi Jawa Tengah atau Pemprov Jateng mengaku siap menyesuaikan keputusan pemerintah pusat dalam menghadapi libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 atau Nataru. Kendati, pemerintah telah memutuskan untuk membatalkan rencana penerapan PPKM Level 3 saat libur Nataru pada 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022.

“Saya dari daerah meminta pertama, pemerintah pusat untuk memastikan seluruh tamu dari luar negeri yang mau masuk ke Indonesia di pintu masuk itu ketat, itu permintaan kami,” ucap Ganjar saat mengikuti rapat koordinasi dengan Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, secara virtual, Rabu (8/12/2021).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Permintaan itu disampaikan Ganjar guna mengantisipasi masuknya varian baru Covid-19, Omicron, yang tengah merebak. Ganjar menegaskan pihaknya juga terus melakukan langkah preventif dengan sampling menggunakan Whole Genome Sequencing (WGS).

Baca juga: Siap-Siap! 4,8 Juta Pelaku Perjalanan Masuk Jateng saat Libur Nataru

Tugasnya di daerah, kata Ganjar, untuk menggencarkan sosialisasi tentang pengetatan protokol kesehatan di masyarakat. Langkah itu dibarengi dengan percepatan vaksinasi.

“Kami di daerah punya tugas untuk melakukan percepatan vaksinasi, kami punya tugas untuk melakukan sosialisasi penguatan pengetatan aturan tentang prokes. Enggak bisa enggak, ini sudah mulai kita petakan,” imbuhnya.

Tempat Ibadah

Terkait dengan persiapan jelang pelaksanaan ibadah Natal dan perayaan Tahun Baru, Ganjar juga telah memetakan beberapa upaya. Salah satunya koordinasi dengan Kementerian Agama, untuk menghitung berapa jumlah rumah ibadah yang akan menggelar acara keagamaan.

“Biro Kesra koordinasi dengan Kemenag. Gereja yang mau beribadah besok di mana saja, berapa tamu yang akan masuk, ketentuannya sudah ada persentasenya. Bagaimana mereka melaksanakannya, biasanya hibrida. Kita mesti pastikan,” imbuhnya.

Langkah inisiatif tersebut, lanjut Ganjar, mestinya tidak sulit dilakukan apalagi setelah dua tahun pandemi berlangsung. Hal ini juga berlaku bagi umat agama selain Kristen dan Katolik yang juga melakukan ibadah.

Baca juga: PPKM Level 3 Batal, PHRI Karanganyar Harap Kebijakan Tidak Berubah Lagi

Sementara untuk tempat wisata, mal, hingga penyelenggaraan acara, aturannya mengikuti kebijakan yang sudah ada. Yakni dengan memperketat prokes dan pembatasan kapasitas pengunjung atau pesertanya. “Hitung-hitungan saya butuh waktu tiga pekan. Dua pekan terakhir jelang tahun baru, sama satu pekan pasca-tahun baru. Menurut saya itu menjadi sesuatu yang kritikal dan mesti kita semuanya ketat sehingga kita akan menyesuaikan itu,” tegas Ganjar.

Ganjar juga meminta kepada warganya untuk mengurangi mobilitas. Ia meminta warga Jateng yang berada di luar daerah untuk tidak pulang kampung, begitu juga dengan yang ada di daerah untuk tidak bepergian ke luar kota.

“Warga Jawa Tengah yang ada di luar Jawa Tengah, anda tinggal di situ saja enggak usah pulang. Rayakan Natal mungkin tahun baru di tempat itu, sehingga tidak terjadi pergeseran yang banyak atau warga yang sekarang ada di Jawa Tengah, di Jawa Tengah saja tidak usah pergi ke mana-mana,” ujarnya.

Ganjar meminta dukungan dari seluruh pihak untuk bisa mensukseskan keamanan dan kenyamanan saat Nataru selama tiga pekan. Imbauan yang sama juga ditegaskan Ganjar kepada para aparatur sipil negara (ASN) untuk tidak mengambil cuti.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya