SOLOPOS.COM - Suasana loket tiket masuk Bukit Paralayang, Segoro Gunung, Ngargoyoso, Karanganyar yang sepi pengunjung Jumat (12/2/2021). (Istimewa/ Pengelola Bukit Paralayang)

Solopos.com, KARANGANYAR — Pengelola Bukit Paralayang, Segoro Gunung, Ngargoyoso, Karanganyar memutuskan untuk membatasi wisata kegiatan kemah di wilayah tersebut selama masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Hal ini lantaran pengelola menyesuaikan aturan pembatasan kegiatan untuk di malam hari. Pasalnya, dengan adanya pembatasan kegiatan hajatan di malam hari yang dinilai riskan juga memiliki potensi yang sama pada wisata perkemahan. Sehingga, pengelola memutuskan untuk membatasi kegiatan kemah di Bukit Paralayang.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Baca Juga: Sengketa Sriwedari Hingga Konflik Keraton Solo, Ini 7 PR Besar Gibran-Teguh Seusai Dilantik

“Kami hanya membolehkan melakukan wisata kamping di siang hari saja. Karena hajatan kan kalau malam hari tidak boleh. Kami karena pertimbangan itu memutuskan untuk kegiatan kamping di Bukit Paralayang juga tidak boleh karena riskan juga,” ujar Kades Segoro Gunung, Tri Harjono kepada Solopos.com, Jumat (12/2/2021).

Tri menjelaskan pembatasan kegiatan tidak hanya dilakukan saat PPKM berbasi mikro saat ini. Namun, kebijakan tersebut sudah diterapkan sejak adanya PPKM jilid I. Selain pembatasan kegiatan kemah, pihaknya juga membatasi jam operasional wisata menjadi 09.00 WIB hingga 17.00 WIB.

“Ini sudah berlaku sejak PPKM pertama. Jadi memang sudah lama ini kami terapkan kebijakan untuk membatasi perkemahan dan jam operasional wisata,” terang dia.

Baca Juga: Wadaw! Pengendara Mobil Ini Dilempari Batu Saat Melintasi Jalan Sragen-Solo

Kunjungan Wisata Turun

Penjaga loket tiket Bukit Paralayang, Irwanda Heru, mengatakan adanya PPKM berdampak pada turunnya jumlah kunjungan wisatawan ke Bukit Paralayang. Pasalnya, sebelum masa PPKM, jumlah kunjungan ke Bukit Paralayang bisa mencapai 1.000 hingga 2.000 pengunjung saat akhir pekan. Sedangkan saat ini, kunjungan terbanyak maksimal hanya mencapai 250 orang.

“Memang ada perubahan selama PPKM ini. Pastinya turun jumlah kunjungannya. Karena memang ada pembatasan dan masyarakat mungkin enggan datang juga pas masa PPKM ini,” beber dia.

Sebelumnya, Kepala Disparpora Karanganyar, Titis Sri Jawoto, mengatakan meskipun terdapat penerapan PPKM di Karanganyar, namun sektor pariwisata perkemahan tetap diperbolehkan beroperasi 24 jam. Meski begitu, pihaknya menyerahkan kebijakan operasional wisata sepenuhnya kepada masing-masing pengelola.

Baca Juga: 5 Kuliner Wajib Saat Berwisata ke Tawangmangu, Nomor Berapa Favoritmu?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya