SOLOPOS.COM - Suasana kolam renang di Hotel Indah Palace Tawangmangu di Jl. Lawu No. 22, Kalisoro, Tawangmangu, Karanganyar. Foto diambil belum lama ini. (Istimewa)

Solopos.com, KARANGANYAR – Pemerintah bakal memperpanjang kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Manajemen hotel di kawasan wisata seperti Tawangmangu mengaku pusing apabila di Karanganyar mengikutinya.

Hal ini lantaran dampak dari PPKM yang diterapkan sejak Senin (11/1/2021) hingga Senin (25/1/2021) berimbas pada bisnis perhotelan. Bahkan sudah banyak karyawan yang terpaksa diliburkan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seperti diungkapkan Manajer Indah Palace Hotel Tawangmangu, Krisna Widyaningsih, yang mengaku terpaksa mengubah sistem kerja karyawan. Penyebabnya kebijakan PPKM yang membuat hotel tidak bisa mengadakan kegiatan sama sekali.

Warga Kembalikan Muatan Truk Tronton yang Kecelakaan di Tawangmangu

Ekspedisi Mudik 2024

Tidak hanya itu, kebijakan PPKM juga berpengaruh pada jumlah tamu hotel di Tawangmangu yang menginap sangat minim. Sehingga, hal tersebut berdampak pada pemasukan hotel yang turun drastis.

“Saat dengar kabar akan diperpanjang saya sampai tidak bisa berkata apa-apa. Karena PPKM ini aja belum selesai sudah berdampak besar. Tidak ada sewa tempat buat pertemuan dan pesta pernikahan. Kalau hanya mengandalkan tamu yang menginap pun juga tidak bisa. Kami akhirnya terpaksa membuat sif bergantian jadi 15 hari kerja. Gaji karyawan terpaksa dipotong 50% karena kami tidak bisa menggaji full. Kami tidak bisa tombok terus untuk operasional,” jelas dia kepada Solopos.com, Jumat (22/1/2021).

Asosiasi GM Hotel Tolak PPKM Diperpanjang

Pemasukan Anjlok

Krisna mengaku selama PPKM diterapkan, tingkat okupansi hotel di Tawangmangu pada hari biasa mencapai nol persen. Kemudian pada akhir pekan tingkat hunian maksimal hanya 50 persen. Dia berharap pemerintah bisa lebih bijak membuat aturan dan tidak hanya sekedar melarang kegiatan untuk menggerakan roda ekonomi.

“Kalau bisa meminta saya harap tidak diperpanjang PPKM-nya. Kalau diperpanjang, kami minta ada sektor yang dilonggari. Seperti diperbolehkan rapat atau acara pernikahan. Kami siap menerapkan sesuai protokol kesehatan,” imbuh dia.

Pemilik Toko Modern di Wonogiri Berharap Jam Operasional Boleh Maju Selama PPKM

Marketing Facade Hotel Tawangmangu, Bhaskara Tungga Nugraha mengatakan hal serupa. Menurut dia diterapkannya PPKM berimbas pada pemasukan hotel yang anjlok. Jam kerja dan gaji karyawan dikurangi hingga 50%. Menurutnya, PPKM tidak memberikan solusi dan lebih banyak memberikan dampak negatif pada ekonomi di semua sektor.

“Kalau menurut saya lebih baik jangan PPKM, tapi cari solusi lainnya. PPKM ini banyak yang terdampak efek negatifnya khususnya ekonomi. Tak hanya hotel saja. PKL yang diliburkan juga kasihan. Karena mereka juga menggantungkan hidup dari berdagang, yang saat ini sangat dibatasi,” imbuhnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya