SOLOPOS.COM - Wali Kota Salatiga, Yulianto, saat memaparkan program Semua Guru Divaksin di rumah dinasnya, Selasa (25/5/2021). (Solopos.com/Imam Yuda S.)

Solopos.com, SEMARANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga mencanangkan Gerakan Satu Hari di Rumah. Gerakan ini digelar bertepatan saat Salatiga menerapkan PPKM darurat, Minggu (4/7/2021).

Kota Salatiga memang menjadi satu dari 13 kabupaten/kota di Jawa Tengah (Jateng) yang terkena PPKM darurat mulai 3-20 Juli 2021. Penerapan PPKM darurat itu dikarenakan Kota Salatiga masuk dalam daerah berstatus zona merah Covid-19.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Wali Kota Salatiga, Yuliyanto, pun mendukung keputusan pemerintah pusat yang menerapkan PPKM darurat. Pihaknya siap menerapkan pembatasan-pembatasan secara ketat agar lonjakan kasus Covid-19 di Salatiga turun.

Baca Juga: Wali Kota Semarang Puji 2 Bocah yang Nyumbang Nakes dari Jualan Tali Masker

“Salah satu respons kami terhadap PPKM darurat adalah melalui Gerakan Satu Hari di Rumah. Kami minta masyarakat stay at home pada Minggu nanti. Kurangi mobilitas di luar rumah dan luangkan waktu bersama keluarga,” ujar Yuliyanto di rumah dinasnya, Kamis (1/7/2021).

Yuliyanto tidak menampik jika dalam beberapa hari terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 hingga membuat ruang perawatan pasien penuh.
Ia pun berharap melalui Gerakan Satu Hari di Rumah, kasus penularan Covid-19 di Salatiga bisa menurun dan terkendali. Guna menyukseskan gerakan itu, Pemkot Salatiga pun akan menutup area publik dan pusat perdagangan.

“Masyarakat silakan menyediakan logistik untuk kebutuhan satu hari itu. Kita semua berikhtiar agar persebaran Covid-19 tidak semakin meluas,” tuturnya.

Baca Juga: Posko Gabungan Covid-19 Jateng di Kudus Dibubarkan

Transportasi Tetap

Meski ada penutupan di area publik dan pusat perdagangan, lanjutnya, untuk akses transportasi tetap dibuka. Dengan kata lain, selama penerapan Gerakan Satu Hari di Rumah, Pemkot Salatiga tidak akan melakukan penutupan jalan.

“Salatiga kan termasuk lintasan, jadi untuk jalan tetap buka. Untuk yang di wilayah, berkoordinasi dengan Satgas RW dan kelurahan,” paparnya.

Yuliyanto menambahkan saat ini ada delapan kelurahan yang masuk zona merah Covid-19.  “Kelurahan-kelurahan ini kita kawal ketat agar kasusnya turun. Seperti di Tegalrejo itu kantor tutup karena ada pegawainya yang terpapar. Kita instruksikan WFH dan pelayanan pindah ke kantor kecamatan,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya