SOLOPOS.COM - Pemilik angkringan, Riyanto, 52 (bertopi) saat menjajakan dagangannya di Jl. Pemuda Klaten, Rabu (21/7/2021). (Solopos.com/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN – Sejumlah pedagang kaki lima (PKL) termasuk bakul angkringan di kawasan Klaten kota dilanda kegalauan di tengah perpanjangan PPKM Darurat, 21-25 Juli 2021. Perpanjangan PPKM Darurat dinilai semakin menyulitkan para PKL dalam mengais rezeki di tengah pandemi Covid-19.

Salah seorang bakul angkringan di Jl. Pemuda Klaten, Riyanto, 52, mengaku sudah berjualan di kawasan kota sejak lima tahun terakhir. Sepanjang kurun waktu tersebut, pendapatan paling jeblok dialami dalam beberapa waktu terakhir. Kondisi seperti itu masih akan dirasakan hingga beberapa waktu mendatang menyusul diperpanjangnya PPKM Darurat Jawa-Bali, 21-25 Juli 2021.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Ini terus terang saja, pendapatan saya anjlok selama PPKM Darurat. Biasanya bisa meraup omzet Rp500.000 per hari, di tengah kondisi ini memperoleh Rp200.000 per hari sangat sulit. Saya buka warung mulai 11.30 WIB-16.00 WIB. Begitu setelah pukul 16.00 WIB, kondisi di sini sudah sangat sepi. Dalam sehari, minuman 1,5 termos saja tidak habis,” kata Riyanto, saat ditemui Solopos.com, Rabu (21/7/2021).

Baca juga: PPKM Darurat Diperpanjang, Penutupan Jalan di Solo Dilanjutkan

Sebagai seorang wong cilik, Riyanto tetap ingin mematuhi PPKM Darurat. Meski hal tersebut menyulitkan dirinya dalam meraup rezeki.

“Kalau peraturannya seperti itu, mau bagaimana lagi. Harus mengikuti. Untuk nyicil bank plecit sudah sulit ini,” katanya.

Kondisi serupa juga sempat diutarakan Ketua Paguyuban PKL Alun-alun Klaten, Nasir. Total PKL di Alun-alun Klaten mencapai 265 orang. Sepanjang PPKM Darurat, ratusan PKL dan bakul angkringan di Alun-alun Klaten sudah tak bisa berusaha karena ditutup siang dan malam.

“Soal PPKM Darurat diperpanjang atau tidak, yang kami butuhkan solusinya. Bagaimana kami bisa berjualan di tengah PPKM Darurat. Saat ini, kami sudah tak ada masukan pendapatan sama sekali,” katanya.

Baca juga: Kocak! Pemuda ini Dicium Sapi Kurban Saat Selfie Bareng

Sebagaimana diketahui, pengaturan jam operasional warung makan di Klaten menjadi bagian mengurangi mobilitas warga di tengah pandemi Covid-19. Koordinator Penanganan Kesehatan Satgas PP Covid-19 Klaten, Cahyono Widodo, mengatakan di Kabupaten Bersinar masih terdapat penambahan 55 kasus kematian dalam sehari, Selasa (20/7/2021).

Di sisi lain, juga terdapat penambahan 414 kasus terkonfirmasi baru Covid-19 dan sebanyak 412 pasien Covid-19 dinyatakan telah sembuh.

“Jumlah kumulatif Covid-19 di Klaten mencapai 25.038 kasus. Sebanyak 4.836 orang menjalani perawatan/isolasi mandiri. Sebanyak 18.588 orang dinyatakan sembuh. Sebanyak 1.614 orang telah meninggal dunia,” katanya.

Baca juga: Meninggal Selisih 2 Jam, Pasutri di Glagahwangi Klaten Dimakamkan Satu Liang Lahad

Mendagri RI, Muhammad Tito Karnavian, telah mengeluarkan instruksi bernomor 22/2021 tanggal 20 Juli 2021 tentang Perpanjangan PPKM Darurat Level 4 di Jawa-Bali. Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengaku siap menjalankan instruksi dari pemerintah pusat.

“Prinsipnya, kami akan selalu siap mengamankan kebijakan apa pun itu risikonya,” kata Sri Mulyani saat ditemui wartawan di pendapa Pemkab Klaten, Senin (19/7/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya