SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Boyolali (Espos)--Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Solo menegaskan penggunaan pakaian ihram oleh Calhaj setibanya di kompleks Bandara King Abdul Azis, Jeddah, sah.
Hal itu mengacu kepada fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) tentang Miqat Haji dan Umrah.
Pernyataan tersebut berkaitan dengan banyaknya Calhaj gelombang II Embarkasi Solo II yang mengenaikan pakaian ihram mereka sejak keberangkatan dari Asrama Haji Donohudan, Boyolali.
Meski demikian jemaah diberikan keleluasaan memakai ihram sesuai keyakinannya masing-masing.
“Yang terbaik, atau kalau mengacu fatwa MUI, mengenakan ihram di King Abdul Azis, Jeddah. Tetapi ada juga sebagian Calhaj yang sudah memakainya sejak berangkat dari Asrama Haji Donohudan. Tidak ada masalah, itu diserahkan sesuai keyakinan jemaah,” ungkap Pejabat Humas PPIH Embarkasi Solo, Zainal Abidin, ketika ditemui di Sekretariat Humas PPIH, Rabu (27/10).
Zainal menyatakan, ada berbagai alasan Calhaj yang memilih memakai pakaian ihram sejak dari Embarkasi Solo.
Selain untuk kehati-hatian, beberapa jemaah memutuskan mengenakan ihram lebih awal karena betul-betul ingin menikmati perjalanan haji mereka. Pilihan tersebut bukan tanpa risiko karena Calhaj harus betul-betul menjaga diri dan menjauhi larangan-larangan ihram.
try