SOLOPOS.COM - Petugas PPDB SMPN 1 Karanganyar membantu siswa memasukkan data saat pendaftaran PPDB tahun ajaran 2020/2021, Selasa (23/6/2020). (Sri Sumi Handayani/Solopos)

Solopos.com, KARANGANYAR — Pendaftaran PPDB tahun ajaran 2020/2021 di Kabupaten Karanganyar diperpanjang hingga Sabtu (27/6/2020). Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Karanganyar memperpanjang masa pendaftaran penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2020/2021.

Guru Olahraga di SMP Karanganyar Cabuli Murid Sampai Hamil Ternyata Warga Sragen

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Semula pendaftaran mulai Senin hingga Kamis (22-25/6) diperpanjang hingga Sabtu (27/6/2020). Disdikbud Karanganyar mengeluarkan surat No.421/5.1060.4/2020 tentang Ralat Persyaratan dan Jadwal PPDB. Surat ditandatangani Kepala Disdikbud Karanganyar, Tarsa.

Sekretaris Disdikbud Karanganyar, Nurini Retno Hartati, menyampaikan salah satu pertimbangan memperpanjang masa pendaftaran PPDB adalah mengurangi kerumunan calon pendaftar.

“[Diperpanjang] untuk semua jenjang, yakni TK, SD, SMP. Semula sampai tanggal 25 Juni menjadi 27 Juni. Sudah ada edaran resmi. Pertimbangannya kan petugas memasukkan nilai rapor secara manual di sekolah. Maka diperpanjang untuk memberikan waktu kepada petugas. Selain itu supaya tidak terjadi kerumunan calon pendaftar,” ungkap Nurini saat dihubungi Solopos.com, Selasa (23/6/2020).

Guru SMP di Karanganyar Cabuli Murid Sampai Hamil Terancam 15 Tahun Penjara

Nurini menyampaikan calon pendaftar dapat mendaftarkan diri dari rumah menggunakan smartphone maupun laptop. Mereka tidak perlu datang ke sekolah. Tetapi sejumlah calon pendaftar mengaku khawatir terjadi persoalan saat mendaftar dari rumah. Oleh karena itu orang tua dan siswa memadati sejumlah sekolah di Kabupaten Karanganyar.

“Tim kami mengecek ke lapangan. Lancar, tetapi kami menilai masyarakat itu kurang percaya diri saat mendaftar dari rumah. Tim sempat melihat ada penumpukan di sekolah. Saat ditanya kenapa kata mereka enggak marem daftar di rumah sehingga ke sekolah. Mereka takut keliru, data enggak masuk,” ungkapnya.

PPDB Protokol Covid-19

Nurini menekankan penerapan protokol kesehatan Covid-19 selama pendaftaran PPDB di sekolah. Dia meminta masyarakat melapor apabila ada sekolah yang tidak menerapkan protokol kesehatan. Disdikbud Karanganyar akan menegur kepala sekolah.

Guru Tersangka Pemerkosa Gadis SMP Di Karanganyar Ngaku Asisten Pelatih Tinju, Pertina Angkat Bicara

Sementara itu, Kepala SMPN 1 Karanganyar, Drajat Sri Widodo, menyampaikan sekolah mengambil kebijakan pendaftaran PPDB dilaksanakan petugas di sekolah. Sekolah menyiapkan aula untuk memfasilitasi pendaftaran PPDB. Drajat menyebut pendaftaran PPDB tahun ajaran 2020/2021 semi online. Dia menyebut SMP mengalami kesulitan saat PPDB karena tidak mengantongi data lulusan SD. Selain itu, tidak ada USBN.

“Tidak ada USBN maka kami kesulitan memasukkan data siswa. Terpaksa sekolah melaksanakan [PPDB] manual. Pendaftar ke sekolah tetapi pemantauan dapat dilakukan secara online. Maka dari itu saya sempat usul ke Disdikbud agar pendaftaran PPDB diperpanjang untuk mengantisipasi calon pendaftar berjubel. Terima kasih sudah diperpanjang,” tutur Drajat saat berbincang dengan wartawan.

SMPN 1 Karanganyar membuka kuota 288 orang siswa. Drajat juga mengkritik kebijakan pemerintah perihal jalur pendaftaran afirmasi. Jalur afirmasi, menurut dia, harus mempertimbangkan sejumlah aspek. Salah satunya jarak sekolah dengan rumah calon pendaftar yang memilih jalur pendaftaran afirmasi.

P4GN Karanganyar Bikin Lomba Vlog Bertema Anti Narkoba

“Afirmasi untuk mereka yang kurang beruntung secara ekonomi. Sebetulnya kalau saya boleh menyarankan jalur afirmasi tidak perlu diistimewakan sehingga bisa lintas zona. Mereka cukup sekolah di dekat rumah sehingga bisa konsentrasi belajar dan bukan bingung memikirkan transportasi,” ungkap dia.

Warga Badranasri RT 003/RW 010, Kelurahan Cangakan, Kecamatan Karanganyar, Isnik Ferawati Mubarokah, menyampaikan sudah mendaftarkan anaknya dari rumah. Tetapi dia datang ke sekolah membawa sejumlah berkas untuk memastikan data yang sudah dimasukkan ke sistem sesuai. Fera, sapaan akrabnya, mengaku tidak menyoal kebijakan tersebut.

Cegah Covid-19, Hewan Ternak di Sragen Diperiksa secara Door to Door

“Sudah online dari rumah. Saya ke sini verifikasi. Semua berkas dicek. Enggak masalah karena memang harus begitu. Setelah data dipastikan sesuai maka petugas akan menyetujui pendaftaran. Setidaknya tadi panitia mengarahkan sehingga memudahkan orang tua,” ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya