SOLOPOS.COM - Ilustrasi pendaftaran siswa baru (JIBI/Dok)

PPDB SMA/SMK 2017 menuai polemik soal penggunaan SKTM untuk mendaftar sekolah.

Solopos.com, SRAGEN— Para siswa baru yang terbukti memalsukan data surat keterangan tidak mampu (SKTM) dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA/SMK 2017 di Sragen akan dikenai sanksi dikeluarkan dari sekolah.

Promosi Desa BRILiaN 2024 Resmi Diluncurkan, Yuk Cek Syarat dan Ketentuannya

Untuk mengantisipasinya, SMAN 1 Sragen mensyaratkan legalitas pemerintah kecamatan di SKTM. Sementara itu, SMAN 1 Sambungmacan tidak memberlakukan SKTM untuk siswa miskin.

Ketua PPDB SMAN 1 Sragen, Moh. Sarjoko Eko Purwanto, saat dijumpai Solopos.com, Rabu (14/6/2017), mengatakan apabila peserta didik memberi data palsu, termasuk SKTM dengan cara yang tidak sesuai ketentuan perolehannya akan dikenai sanksi pengeluaran dari sekolah.

“Selama ini kami memverifikasi data siswa miskin berdasarkan bukti salinan dan fisik Kartu Indonesia Pintar [KIP]. Belakangan ada perintah susulan, boleh menggunakan SKTM. Kami lebih ketat untuk persyaratan SKTM ini, tidak sekadar dari kelurahan atau desa, tetapi harus mendapat legalitas dari camat. Kalau tidak ada legalitasnya tidak diterima,” ujar dia.

Sarjoko, sapaan akrabnya, mengatakan SMAN 1 Sragen menunjuk petugas khusus untuk memverifikasi SKTM tersebut. Setelah pendaftaran dan bila ada aduan tentang data palsu, Sarjoko siap menindaklanjuti. Dia menyampaikan kuota siswa miskin di SMAN 1 Sragen minimal 20% dari total kuota peserta didik baru di sekolah itu sebanyak 396 orang.

Terpisah, administrator PPDB SMAN 1 Sambungmacan Fahrudin Sujarwo menyampaikan tidak menerima SKTM dari kelurahan. Sesuai dengan petunjuk teknis (juknis) PPDB, kata Fahrudin, SMAN 1 Sambungmacan hanya memverifikasi siswa miskin berdasarkan bukti fisik KIP atau Kartu Perlindungan Sosial (KPS) yang dikeluarkan Kementerian Sosial (Kemensos).

Fahrudin belum bisa menjumlah siswa yang mendaftar di SMAN 1 Sambungmacan karena masih dinamis. Berdasarkan data rekapitulasi di jateng.siap-ppdb.com, Rabu, per pukul 11.00 WIB, jumlah siswa baru miskin yang mendaftar di sekolah itu sebanyak 28 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya