SOLOPOS.COM - Ilustrasi pelajar SMP. (Freepik.com)

Solopos.com, WONOGIRI — Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Wonogiri menyebut ada 11.918 anak yang akan masuk SMP dan sekitar 11.000 anak lainnya masuk jenjang SD pada penerimaan peserta didik baru atau PPDB tahun ajaran 2023/2024 ini.

PPDB dilaksanakan secara daring untuk jenjang SMP dan luring atau daring untuk jenjang SD. Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdikbud Wonogiri, Gino, mengatakan jadwal penerimaan peserta didik baru SD negeri mulai 12 Juni 2023-16 Juni 2023.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sedangkan SD swasta pada 12 Juni 2013-17 Juni 2023. Di sisi lain, untuk jenjang SMP negeri, PPDB akan dibuka pada 20-23 Juni dan SMP swasta 20-24 Juni.

Data jumlah calon peserta didik itu berdasarkan data kelulusan SD 2023. Ada 11.918 anak yang lulus SD pada tahun ini dan akan melanjutkan ke jenjang SMP pada PPDB Wonogiri tahun ini. Kendati begitu, biasanya ada sekitar 500 anak yang melanjutkan SMP keluar daerah.

Begitu juga calon peserta didik dari luar daerah yang masuk ke Wonogiri dengan jumlah yang tidak jauh berbeda dengan anak Wonogiri yang mendaftar sekolah di luar daerah.

Sedangkan data calon peserta didik jenjang SD, berdasarkan data kelulusan TK, ada sekitar 10.000 anak yang akan melanjutkan ke jenjang SD. Namun, biasanya jumlah anak yang mendaftar ke jenjang SD sekitar 11.000 anak.

Hal itu lantaran ada anak-anak yang tidak mengikuti pendidikan TK dan langsung ke SD. Sementara itu, jumlah SD di Wonogiri tercatat sebanyak 776 sekolah dan 33 di antaranya SD swasta.

Lalu jumlah SMP sebanyak 138 sekolah dengan perincian 78 SMP negeri, 25 MTs negeri, dan 35 SMP swasta. Berdasarkan catatan Disdikbud Wonogiri, pada PPDB 2022 lalu, ada sekitar 40 anak yang putus sekolah di jenjang SD dan 400 anak putus sekolah di jenjang SMP.

Zonasi RT

Tetapi setelah ditelusuri jumlah putus anak itu tidak statis, beberapa dari mereka sudah sekolah namun tidak tercatat. “Kalau ada anak yang tidak melanjutkan sekolah, pasti kami telusuri agar tahu alasan dia tidak sekolah itu kenapa. Kami pasti dorong mereka untuk melanjutkan sekolah,” kata Gino saat ditemui Solopos.com di Kantor Disdikbud, Rabu (7/6/2023)

Gino mengungkapkan beberapa dari mereka yang tidak sekolah karena ikut orang bekerja, biasanya berdagang. Selain itu karena mereka anak berkebutuhan khusus.

Sebelumnya diberitakan, PPDB jenjang SD dilaksanakan secara daring atau luring sesuai kondisi sekolah. SD yang melaksanakan PPDB secara daring akan memanfaatkan website resmi masing-masing sekolah.

Sementara PPDB jenjang SMP negeri di Wonogiri dilaksanakan secara daring atau online terpadu. SMP swasta opsional daring atau luring. Sistem seleksi PPDB pada 2023 ini masih mengacu pada Peraturan Gubernur No 13/2022 tentang PPDB pada TK, SD, dan SMP.

Ada tiga jalur seleksi PPDB yaitu zonasi untuk TK, SD, dan zonasi kombinasi prestasi untuk SMP sebanyak 80% dari daya tampung. Kemudian jalur afirmasi sebanyak 15% dari daya tampung, dan jalur perpindahan orang tua/wali sebanyak 5% dari daya tampung.

PPDB tahun ini di Wonogiri masih menggunakan zonasi RT. Artinya, calon peserta didik yang berdomisili satu RT dengan alamat sekolah yang dituju akan langsung diterima. Sementara calon peserta didik yang berdomisili di luar RT dengan sekolah yang dituju harus melalui seleksi.

Untuk seleksi PPDB SD, termasuk di Wonogiri, dilarang berdasarkan tes membaca, menulis, dan/atau berhitung (calistung). Lalu tes seleksi jenjang SMP berdasarkan tingkat kumulatif nilai rapor dan nilai prestasi kejuaraan. Setiap calon peserta didik akan diberikan tiga pilihan sekolah. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya