SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><span><strong>Madiunpos.com, TULUNGAGUNG</strong> — Penerimaan peserta didik baru (PPDB) untuk belasan SMP negeri di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, diperpanjang hingga 14 Juli 2018 lantaran&nbsp;</span>pagu yang ditetapkan Dinas Pendidikan setempat belum terpenuhi alias <a title="Begini Meriahnya Pekan Budaya &amp; Pariwisata Kabupaten Kediri" href="http://madiun.solopos.com/read/20180709/516/926986/begini-meriahnya-pekan-budaya-pariwisata-kabupaten-kediri">masih kekurangan siswa</a>.</p><p>"Kami beri kesempatan tambahan bagi calon siswa baru untuk mendaftar," kata Sekretaris Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Tulungagung Haryo Dewanto Wicaksono di Tulungagung, Senin (9/7/2018).</p><p>Dia mengatakan perpanjangan pendaftaran diberlakukan hingga sebelum tahun ajaran baru dimulai pada pertengahan Juli. Menurut Haryo, beberapa sekolah yang sejauh ini masih kekurangan siswa tersebar di wilayah kecamatan pinggiran dan <a title="Inilah Ping, Aplikasi Layanan Informasi untuk Masyarakat Ngawi" href="http://madiun.solopos.com/read/20180709/516/926948/inilah-ping-aplikasi-layanan-informasi-untuk-masyarakat-ngawi">sebagian kecil</a> di wilayah kota.</p><p>"Mayoritas yang belum terpenuhi pagunya itu berada di wilayah pinggiran, seperti Kecamatan Pucanglaban, Pagerwojo, Bandung, Besuki, dan Pakel," katanya.</p><p>Haryo mengungkapkan beberapa sekolah negeri di wilayah kota masih kekurangan siswa di antaranya adalah SMPN 5 Tulungagung. Sekolah itu masih kekurangan 113 siswa dari pagu yang disediakan sebanyak 320 siswa, sedangkan di SMPN 6 Tulungagung dari pagu 352 masih kurang 38 siswa.</p><p>Untuk sekolah yang berada di wilayah pinggiran, SMP 1 Bandung kurang 73 siswa, SMPN 1 Besuki kurang 62 siswa, SMPN 1 Pagerwojo kurang 2 siswa, SMPN 1 Pakel, kurang 13 siswa, SMPN 2 Pakel kurang 84 siswa, SMPN 1 Rejotangan kurang 23 siswa, SMPN 2 Besuki kurang 60 siswa, SMPN 2 Ngantru kurang 63 siswa, SMPN 2 Sumbergempol kurang 66 siswa, dan SMPN 3 Ngunut kurang 54 siswa.</p><p>Haryo menduga banyaknya sekolah yang belum memenuhi pagu terjadi karena banyak calon peserta didik yang belum mencabut berkasnya ketika tidak diterima di satu sekolah dan belum memindahkannya ke sekolah lain.</p><p>Persoalan kekurangan murid itu membuat pihak Disdikpora mengeluarkan <a title="Yuk, Berburu Spot Foto Penuh Warna di Dam Jati Magetan " href="http://madiun.solopos.com/read/20180520/516/917344/yuk-berburu-spot-foto-penuh-warna-di-dam-jati-magetan">kebijakan untuk</a> membuka kembali pendaftaran bagi sekolah yang pagunya belum terpenuhi.</p><p>"Sekolah-sekolah yang belum penuhi pagu dapat memperpanjang pendaftaran sampai pagu terpenuhi," kata Haryo.&nbsp;</p><p><strong>Silakan&nbsp;</strong><a href="http://madiun.solopos.com/"><strong>KLIK</strong></a><strong>&nbsp;dan&nbsp;</strong><a href="https://www.facebook.com/madiunpos/"><strong>LIKE</strong></a><strong>&nbsp;untuk lebih banyak berita Madiun Raya</strong></p>

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya