SOLOPOS.COM - Panitia PPDB SMK N 1 Pengasih sedang menempelkan poster, di kompleks sekolah, Kamis (6/7/2017). (Uli Febriarni/JIBI/Harian Jogja)

Hingga penutupan proses Real Time Online (RTO) Penerimaan Peserta Didik Baru hari kedua pada Selasa (11/7/2017) masih ada 13 SMP dengan jumlah pendaftar yang belum maksimal

Harianjogja.com, SLEMAN-Hingga penutupan proses Real Time Online (RTO) Penerimaan Peserta Didik Baru hari kedua pada Selasa (11/7/2017) masih ada 13 SMP dengan jumlah pendaftar yang belum maksimal.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Proses pendaftaran dan seleksi akan terus berjalan hingga penutupan di hari ketida pada pukul 14.00 WIB.

Berdasarkan rekapitulasi Dinas Pendidikan Sleman, masih ada sejumlah sekolah dengan jumlah pendaftar yang belum mencapai jumlah kuota. Salah satunya sekolah tersebut ialah SMPN 4 Pakem yang merupakan salah satu sekolah unggulan. Nilai tertinggi calon siswa masih dimiliki pendaftar SMPN 1 Godean dengan 307,00.

Plt Kepala Dinas Pendidikan, Arif Haryono mengatakan optimis kuota siswa di SMP negeri akan terpenuhi. “Baru hari kedua, berdasarkan pengalaman tahun lalu, sekolah negeri tidak ada yang kekurangan siswa,” ujarnya kemarin ditemui di Dinas Pendidikan Sleman.

Terlebih lagi, semua sekolah baik negeri maupun swasta diperbolehkan membuka pendaftaran hingga tahuna ajaran baru dimulai apabila kekuarangan siswa. Adapun, sistem zonasi sendiri tidak diberlakukan kepada SMP swasta. Sejauh ini, proses yang diberlakukan belum menuai keluhan apapun.

Berdasarkan aduan di posko, permasalahan yang muncul hanya bersifat administratif khususnya terkait pendaftar yang berasal dari luar daerah. Untuk pendaftar dari luar daerah memang dikenakan syarat akte kelahiran dan SKHUS yang dilegalisir.

Semua SMP negeri di Sleman juga menyediakan kuota untuk pendaftar dari luar daerah, baik kabupaten maupun provinsi, sebanyak 10% per sekolah. Untuk diketahui, 54 SMP negeri di seluruh Sleman memiliki daya tampung 349 rombongan belajar (rombel). Jumlah tersebut mencakup 7.936 calon siswa dengan jumlah kuota tiap sekolah berbeda-beda.

Kabid Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Sleman Ery Widaryana menerangkan sistem zonasi yang diterapkan pasti menuai pro dan kontra. Hanya saja, sistem ini dinilai berdampak positif untuk pemerataan kualitas pendidikan di semua daerah.

“Biasanya sekolah favorit kan lingkupnya terbatas, zonasi ini mengkomodir kepentingan semuanya,” katanya.

Sistem online juga dikatakan lebih praktis karena bisa dipantau dari rumah masing-masing dan otomatis memotong antrean.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya