SOLOPOS.COM - Ilustrasi pelaksanaan PPDB Online (JIBI/Solopos/Dok.)

Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2017 untuk jenjang SMAN dan SMKN digelar secara online.

Semarangpos.com, SEMARANG – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Jawa Tengah (Jateng), Gatot Bambang Hastowo, mengklaim pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPBD) Online jenjang SMAN dan SMKN di Jateng hingga hari kedua, Senin (12/6/2017), berjalan lancar.

Promosi BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Berkembang Kian Pesat saat Lebaran

“Sejauh ini masih lancar. Server yang kami gunakan juga masih mampu menampung para pengakses aplikasi PPDB Online. Sejauh ini tidak ada keluhan terkait aplikasinya,” tutur Gatot saat dijumpai Semarangpos.com di Gedung B Setda Provinsi Jateng, Jl. Pahlawan, Semarang, Jateng, Senin (12/6/2017).

Meski tidak ada kendala, Gatot tidak menampik jika masih ada keluhan dari sejumlah warga atau siswa terkait pelaksanaan PPDB 2017. Keluhan itu tak lain berkaitan dengan salah satu persyaratan PPDB, yakni Kartu Keluarga (KK) sebagai bukti atau keterangan domisili si pendaftar.

Gatot menyampaikan persoalan KK yang biasa dikeluhkan warga adalah terkait domisili. “Jadi ada yang mendaftar dengan KK baru di rayon yang sesuai dengan domisili di KK itu. Tapi, tetap kena rayonisasi karena data yang diinput sebelumnya masih menggunakan alamat lama dan dilakukan sejak enam bulan lalu,” beber Gatot.

[Baca juga  Disdikbud Jateng Minta Pendaftar Tak Perlu Legalisir Akta atau KK]

Kendati demikian, Gatot menegaskan jika permasalahan itu bisa dicari jalan keluar. Caranya, yakni dengan siswa dan orang tua cukup menyakinkan panitia PPDB di sekolah jika memang benar-benar penduduk setempat. “Tentunya dengan membawa surat keterangan dari aparatur pemerintahan terkait, seperti kelurahan,” terang Gatot.

[Baca juga Ini Dia Jadwal Lengkap Pendaftaran Siswa SMAN/SMKN di Jateng]

Sementara itu, disinggung tentang data penerimaan siswa, sejauh ini Gatot belum bisa membeberkan. Mantan Sekretaris KPU Jateng itu menyatakan saat ini masih dilakukan penginputan, sehingga pihaknya belum bisa mengetahui mana sekolah yang paling banyak diserbu pendaftar maupun yang kekurangan siswa. “Kalau untuk peringkat siswa, data terus bergerak dan bisa dipantau,” ucapnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya