SOLOPOS.COM - Sejumlah siswa sedang mengikuti proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun pelajaran 2016/2017 di salah satu sekolah, Senin (27/6/2016). (JIBI/Solopos/Istimewa)

Disdikpora DIY akan melakukan evaluasi terhadap sistem penambahan nilai

 
Harianjogja.com, JOGJA – Disdikpora DIY akan melakukan evaluasi terhadap sistem penambahan nilai yang saat ini diterapkan dengan memberikan poin yang sama bagi prestasi perseorangan dan beregu.

Promosi Alarm Bahaya Partai Hijau di Pemilu 2024

Sebanyak 2.500 pelajar yang akan melanjutkan ke jenjang SMA/SMK di seluruh DIY dinyatakan lolos verifikasi penambahan nilai dalam proses pendaftaran peserta didik baru (PPDB) 2017.

Ekspedisi Mudik 2024

Kepala Disdikpora DIY Kadarmanta Baskara Aji mengakui mendapat berbagai masukan dari berbagai pihak terkait sistem penambahan nilai yang diterapkan sama antara prestasi diperoleh siswa individu maupun kelompok. Oleh karena itu, pihaknya akan segera melakukan evaluasi pasca terselesaikannya PPDB 2017.

“Memang banyak masukan, terutama yang lomba ombyokan [kelompok] apa tidak disesuaikan tambahan nilainya dibandingkan yang berjuang sendiri [prestasi perseorangan]. Iya ini juga masukan bagus. Kami akan segera evaluasi untuk [PPDB] 2017,” terangnya, Selasa (4/7/2017).

Menurutnya, dari ribuan pemohon penambahan nilai, prestasi yang diperoleh secara berkelompok didominasi oleh bidang olahraga dan seni. Jenis prestasi lain, memang ada namun jumlahnya relatif sedikit, seperti prestasi di bidang sains yang biasanya dalam satu kelompok hanya tiga pelajar saja.

“Misal tonti, juara 1, pesertanya 40 anak, drumband nasional penyelenggaranya PDBI, tetapi kan mulai dari yang membawa tongkat sudah masuk tim. Kemudian Juara drumb band oleh PDBI, dengan silat oleh IPSI itu sama [nilai tambahnya] padahal mestinya yang IPSI satu anak juara berjuang sendiri, kalau drumband diperjuangkan sekitar 60 anak,” terangnya.

Aturan penambahan nilai tersebut telah diatur melalui Pergub di tahun 2012. Meski demikian ke depan memungkinkan untuk dievaluasi. Aji menambahkan, ke depan bisa diusulkan dengan menjadikan referensi dalam memberikan penghargaan kepada atlet juara.

Bagi yang memperoleh medali emas perorangan biasanya dapat Rp100 juta, emas beregu 10 orang lebih dapatnya Rp150 juta tetapi kemudian dibagi 10 yang hasilnya per orang Rp15 juta.

“Tetapi kalau yang 100 bisa sendiri, nanti bisa begitu. Peserta 10 kita berikan penghargaan 150 nilai tambahnya, dia 15 poin, kemudian yang seorang dapat 100 poin,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya