SOLOPOS.COM - Olustrasi PPDB Jateng. (Moh. Khodiq Duhri/JIBI/Solopos)

PPDB 2016, sejumlah sekolah yang belum terpenuhi kuota siswa baru diberi tambahan waktu.

Solopos.com, KARANGANYAR–SMA/SMK yang melaksanakan PPDB online akan mendapatkan tambahan waktu satu hari apabila belum dapat memenuhi kuota siswa hingga batas waktu yang ditentukan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sebanyak 14 SMA dan 35 SMK melaksanakan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online pada Kamis-Sabtu (16-18/6/2016). Pantauan Solopos.com, kuota siswa pada SMA dan SMK favorit sudah terpenuhi pada hari kedua PPDB online, Jumat (17/6/2016).

Namun, kuota siswa pada sejumlah sekolah lainnya belum terpenuhi. SMA/SMK itu masih memiliki kesempatan untuk memenuhi kuota siswa hingga Sabtu.
“Nanti kalau sampai batas waktu yang ditentukan belum bisa memenuhi kuota siswa. Ada tambahan waktu satu hari. Pada Senin [20/6/2016]. Tetapi bukan online. Tambahan waktu PPDB dilakukan secara offline. Supaya kuota siswa terpenuhi,” kata Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Karanganyar, Agus Haryanto, saat dihubungi Solopos.com, Jumat (17/6/2016).

Agus juga menyampaikan kuota siswa dari luar Kabupaten Karanganyar. Siswa dari luar Kabupaten Karanganyar hanya dibatasi 10% dari kuota siswa pada sekolah tersebut. Namun, Disdikpora membuat pengecualian bagi sekolah yang berada di pinggiran atau perbatasan wilayah dan kesulitan mendapatkan siswa.

“Kalau kuota siswa belum terpenuhi dengan menerima siswa dari Karanganyar, maka sekolah diperbolehkan menerima siswa dari luar kabupaten. Tujuannya kuota terpenuhi. Siswa dari luar Karanganyar tidak berebut kursi dengan siswa dari Karanganyar,” tutur dia saat ditanya perihal aturan pembatasan siswa dari luar Karanganyar.

Agus juga menyinggung calon siswa baru dari kategori keluarga miskin. Dia menyampaikan tidak ada perlakukan khusus bagi siswa dari keluarga miskin pada PPDB tahun 2016. Pertimbangan utama adalah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar menyelenggarakan pendidikan gratis hingga SMA/SMK. Kondisi itu berbeda dengan kabupaten lain.

Salah satu siswa dari Kota Atambua, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, Erliana Ermalindis Sili, 16, mengaku ingin mendaftarkan diri ke SMKN 1 Karanganyar. Dia ingin belajar di jurusan Akuntansi. Dia mengantongi nilai rata-rata 86,8.

“Mau cari pengalaman yang banyak di sini. Saya siap menyesuaikan diri di sini. Program Akuntansi itu banyak di NTT, tapi saya mau di sini,” cerita dia saat berbincang dengan Solopos.com.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya