SOLOPOS.COM - Ilustrasi pendaftaran siswa baru (JIBI/dok)

PPDB 2016 di Gunungkidul masih menggunakan sistem manual

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL— Orangtua wali calon murid mengharapkan sistem Penerimaan Peserta Didik baru (PPDB) dilaksanakan secara online. Pasalnya, dengan menggunakan system manual dirasa kurang efektif dan tidak menghemat waktu. Meskipun begitu, sistem manual tak lantas dihindari oleh para pendaftar.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Salah seorang wali murid asal Wonosari Muriyam mengungkapkan bahwa dirasanya pendaftaran sekolah dengan sistem online lebih efektif dan efisien. Terlebih dalam waktu tiga hari yakni 22-24 Juni menjadi jadwal pendaftaran sekolah tingkat SMA sederajat yang membuatnya harus bersikeras mendaftarkan anaknya di beberapa sekolah sebagai pilihan.

“Mungkin akan lebih terbantu kalau sistemnya online, proses mendaftar akan menjadi lebih cepat dan simple,” kata dia, Rabu (22/6/2016).

Muriyam mengungkapkan dengan nem anaknya yakni sebesar 27,00 mesti harus mencari sekolah cadangan atau sekolah pilihan kedua. Selain itu dijelaskannya bahwa SKHUN dan Ijazah harus ditahan di sekolah pilihan pertama. Penayangan nilai Nem pun mengharuskan calon siswa datang ke sekolah untuk terus memantau pergerakan nilai.

“Harus bolak-balik ke sekolah untuk ngecek nilai, setelah ini akan coba ke SMK 2 Playen untuk ambil formulir saja,” kata dia.

Sementara itu, orangtua wali murid lainnya, Suyanti alas Karangrejek, Wonosari mengakui jika system PPDB online memang akan mempermudah siswa dalam proses mendaftar di sekolah. Namun, ia lebih menikmati proses mendaftar sekolah yang dilakukan secara manual. Menurutnya, dengan begitu akan lebih mudah memperoleh informasi terkait penerimaan sekolah.

“Kalau manual seperti ini kan bisa bersosialisasi, ngobrol dengan orangtua murid lainnya bisa dapat info tentang sekolah-sekolah,” ungkapnya.

Ia mengatakan jika sitem online akan lebih menguntungkan bagi orangtua wali murid yang sibuk bekerja. Sehingga tak perlu jauh-jauh ke lokasi sekolah hanya untuk mengisi form pendaftaran dan memantau nilai.

“Intinya kalau saya lebih suka dilakukan secara manual, bisa tahu kondisi sekolah secara langsung,” paparnya.

Kepala Sekolah SMK N 1 Wonosari, Muji Mulyanto mengungkapkan pada tahun ini belum ada instruksi dari dinas untuk pelaksanaan PPDB online. Diakuinya, SMK N 1 Wonosari telah siap jika suatu waktu Dinas terkait memberi kebijakan untuk dilaksanakan dengan cara online.

“Belum ada instruksi, sampai hari ini kami terima siswa dengan cara manual, tidak ada masalah,” kata dia.

Menurut Muji, sistem online akan lebih menguntungkan bagi sekolah yang masih kekurangan  siswa untuk mencukupi jumlah bangku, karena dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja. Pihaknya mengatakan sampai saat ini kebutuhan SMK N 1 Wonosari untuk PPDB dengan sistem online belum begitu mendesak.

“Masih terus menerima siswa sampai tanggal 24 nanti, 25 pengumuman serentak,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya