SOLOPOS.COM - PPDB SMA Klaten (Taufiq Sidik Prakoso/JIBI/Solopos)

PPDB 2015 di Klaten khususnya di sekolah pinggiran sepi peminat.

Solopos.com, KLATEN – Peminat sejumlah SMA negeri di Klaten hingga hari ketiga atau Rabu (24/6/2015) pelaksanaan penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2015 minim. Kondisi itu terjadi terutama pada sekolah pinggiran.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berdasarkan data yang dihimpun di jurnal PPDB online, minimnya peminat terjadi di SMAN 1 Bayat. Dari kuota yang disediakan sebanyak 170 siswa, hingga hari ketiga tercatat baru sebanyak 76 siswa yang mendaftarkan diri pada pilihan pertama. Sementara, 99 lulusan SMP menjadikan SMN itu sebagai pilihan kedua.

Ekspedisi Mudik 2024

Tak hanya di Bayat, minimnya peminat juga terjadi di SMAN 1 Ceper yang menyediakan kuota 238 siswa. Hanya terdapat 91 pendaftar di sekolah itu. sementara, 248 lulusan SMP menjadikan sekolah itu sebagai pilihan kedua.

Kasi SMA/SMK Dinas Pendidikan (Disdik) Klaten, Lasa, tak menampik minimnya peminat pada sejumlah SMA terutama di wilayah pinggiran. Kondisi itu kerap terjadi setiap PPDB digelar selama beberapa tahu terakhir. “Memang yang kerap minim peminat itu seperti SMAN 1 Ceper, Polanharjo, serta SMAN 1 Bayat. Yang jelas untuk wilayah pinggiran itu memang seringnya sepi peminat,” jelas dia, Rabu.

Lasa menjelaskan salah satu faktor yang mempengaruhi minimnya pendaftar itu yakni berubahnya pola pikir orangtua atau siswa lulusan SMP. Mereka lebih tertarik untuk melanjutkan jenjang pendidikan ke SMK. “Seperti yang terlihat kalau untuk SMK hampir semuanya kuota sudah terpenuhi,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala SMAN 1 Karangdowo, Medi Widada, mengaku optimistis kuota bakal terpenuhi pada hari terakhir pelaksanaan PPDB. “Kalau kami hitung kuotanya sudah terpenuhi 306 orang pada hari ini,” katanya.

Pada bagian lain, Ketua Komisi IV DPRD Klaten, Andy Purnomo, tak menampik pada PPDB banyak orangtua kerap meminta rekomendasi kepada anggota DPRD agar anak mereka bisa diterima di sekolah pilihan. Padahal, anggota DPRD tidak memiliki kewenangan untuk memuluskan permintaan mereka.

Peluang untuk melakukan penitipan siswa di tingkat SMA/SMK semakin sempit. Hal ini lantaran sistem penerimaan dilakukan secara online.  “Kami menyarankan agar orangtua terus mengawasi pergerakan pada jurnal yang ada di masing-masing sekolah. Sehingga, dapat memantau perkembangan anak mereka apakah masih bisa diterima atau tidak,” ujar dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya