SOLOPOS.COM - Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya (berpeci), mengecek proses PPDB online di SMAN 1 Sukoharjo, Senin (22/6/2015). (Rudi Hartono/JIBI/Solopos)

PPDB 2015 di Sukoharjo dipastikan bebas biaya. Bupati Wardoyo mengancam akan mencopot kepala sekolah jika diketahui meminta biaya kepada pendaftar.

Solopos.com, SUKOHARJO — Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya, memastikan penerimaan peserta didik baru (PPDB) online SMP/SMA/MA/SMK 2015 di Sukoharjo tidak dipungut biaya alias gratis. Bupati mengancam akan mencopot kepala sekolah yang diketahui meminta biaya kepada siswa pendaftar.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pernyataan tersebut disampaikan Bupati seusai meluncurkan PPDB online di SMAN 1 Sukoharjo, Senin (22/6/2015). PPDB Online di Kabupaten Jamu dibuka hingga Rabu (24/6/2015). Politikus PDIP itu meminta orang tua atau siswa yang merasa dimintai biaya terkait PPDB online melapor kepadanya. Dia berjanji akan menindaklanjutinya.

Selain akan mencopot kepala sekolah yang terbukti memungut biaya, Bupati juga akan menindak tegas oknum dari Dinas Pendidikan (Disdik) yang terbukti terlibat dalam praktik tersebut.

“Ini bukan warning [peringatan] lagi, tapi tindakan nyata. Kalau ada yang macam-macam akan saya tindak tegas,” kata Bupati kepada wartawan. Dia mengklaim belum pernah mendapat laporan adanya penyelewengan sejak PPDB online kali pertama digelar pada 2012 hingga sekarang.

Kepala Bidang SMP/SMA/SMK Disdik Sukoharjo, Dwi Atmojo Heri, menginformasikan sekolahan yang ambil bagian dalam PPDB online sebanyak 68 SMP/MTS, 20 SMA/MA, dan 24 SMK baik negeri maupun swasta. Para pendaftar diberi kesempatan memilih empat sekolah dengan komposisi dua sekolah negeri dan dua sekolah swasta. Jika saat pengumuman, Jumat (26/6/2015), pendaftar tidak diterima di sekolah pilihan pertama secara otomatis akan diikut sertakan dalam penerimaan di sekolah pilihan kedua dan seterusnya.

“Kuota untuk SMP maksimal 32 siswa per rombel [rombongan belajar]. Kalau kuota SMA/SMK maksimal 36 siswa per rombel. Bagi pendaftar yang tidak diterima di empat sekolah yang dipilih masih bisa mendaftar ke sekolah lain yang masih punya kuota. PPDB offline akan digelar seusai PPDB online,” kata Heri.

Ketua Penyelenggara PPDB online di SMKN 1 Sukoharjo, Mujiyono, saat ditemui Solopos.com mengatakan sekolahnya memiliki 10 rombel. Masing-masing rombel berkuota 36 siswa. “Pengalaman tahun lalu ada lebih dari 900 siswa yang mendaftar di SMKN 1 Sukoharjo,” kata dia.

Salah satu pendaftar, Nurul Indah Sari, 14, mengaku tidak kesulitan saat mendaftarkan diri melalui PPDB online. Mantan siswi SMPN 2 Selogiri, Wonogiri, itu memilih SMKN 1 Sukoharjo karena sekolahan tersebut sekolah favorit. Dia berharap dapat diterima di sekolahan yang beralamat di Jl. Jenderal Sudirman, Sukoharjo itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya