SOLOPOS.COM - Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya (berpeci), mengecek proses PPDB online di SMAN 1 Sukoharjo, Senin (22/6/2015). (Rudi Hartono/JIBI/Solopos)

PPDB 2015 di Sukoharjo masih kekurangan siswa baru.

Solopos.com, SUKOHARJO — Sebanyak 17 sekolah jenjang SMP, SMA, dan SMK sederajat masih kekurangan calon siswa baru hingga pelaksanaan penerimaan peserta didik baru (PPDB) online ditutup, Rabu (24/6/2015). Sekolah tersebut akan melanjutkan pelaksanaan PPDB secara offline hingga kuota siswa baru terpenuhi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Bidang (Kabid) SMP SMA dan SMK Dinas Pendidikan (Disdik) Sukoharjo, Dwi Atmojo Heri, memerinci sekolah yang masih kekurangan calon siswa baru jenjang SMP tingkat sederajat antara lain SMPN 6 Sukoharjo, SMPN 2 dan SMPN 3 Bendosari, serta SMPN 2 dan SMPN 3 Bulu.

Sementara jenjang SMA sederajat yang kekurangan calon siswa baru yakni SMAN 1 Bulu dan SMAN 1 Weru. “Kalau jenjang SMK hanya satu sekolah yakni SMKN 5 Bulu program studi pemasaran,” katanya saat ditemui Solopos.com di kantornya, Kamis (25/6/2015).

Mayoritas sekolah yang masih kekurangan siswa baru berada di wilayah pinggiran. Para calon siswa baru memilih sekolah di perkotaan dibanding wilayah pinggiran. Imbasnya, sekolah di wilayah pinggiran kesulitan mencari calon siswa baru saat PPDB online.

Sekolah yang masih kekurangan siswa baru diperbolehkan menggelar PPDB secara offline hingga sehari sebelum tahun ajaran baru dimulai atau pada tanggal 8 Juli mendatang. “Jadi PPDB offline hanya untuk memenuhi kuota siswa baru. Setelah kuota siswa baru terpenuhi maka PPDB di sekolah harus ditutup,” papar dia.

Para calon siswa baru yang diterima baik di sekolah pilihan pertama maupun kedua akan diumumkan pada Jumat (26/6/2015). Penerimaan calon siswa baru diumumkan di setiap sekolah. Namun, para calon siswa baru juga bisa melihat pengumuman PPDB online lewat Internet.

Di sisi lain, Kepala SMPN 6 Sukoharjo, Sri Haryani, mengatakan sekolahnya menyediakan tujuh rombongan belajar (rombel) atau 224 kursi. Sementara calon siswa baru yang mendaftar baru 117 siswa. Artinya, masih ada 107 kursi yang kosong.

Lebih jauh, Sri Haryani menjelaskan SMPN 6 Sukoharjo selalu kekurangan calon siswa baru selama beberapa tahun terakhir. Kondisi ini dipengaruhi letak SMPN 6 Sukoharjo yang kurang strategis. Para calon siswa baru memilih mendaftar di sekolah di wilayah perkotaan. “Sudah tiga tahun terakhir, SMPN 6 Sukoharjo selalu kesulitan mencari siswa baru,” katanya.

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya