SOLOPOS.COM - Ilustrasi penerimaan peserta didik baru. (JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, KULONPROGO-Orangtua siswa yang mengikuti Pendaftaraan Penerimaan Didik Baru (PPDB) di SMAN 1 Sentolo protes. Ia merasa sekolah telah berlaku tidak adil dan transparan dalam proses penerimaan yang mengakibatkan anak ketiganya tidak dapat bersekolah di sekolah negeri.

Nanik, bukan nama sebenarnya, 43, bercerita, pada Kamis (3/7/2014) sang suami memantau pendaftaran di SMAN 1 Sentolo. Pantauan tersebut dimaksudkan agar ketika nilai hasil ujian nasional anaknya tidak bisa diterima di sekolah tersebut, ia segera mencabut pendaftaran dan memasukkan di sekolah negeri di Temon. Sampai dengan pukul 13.30 WIB, layar yang menampilkan daftar nilai yang diterima masih menampilkan urutan nilai yang terbesar hingga terkecil. Ketika itu, sang anak berada di urutan 149. Namun, tiba-tiba layar tersebut dimatikan dan pendaftaran masih berlangsung, sehingga suaminya kesulitan memantau nilai anak. Padahal, penutupan pendaftaran baru dilakukan pukul 14.00 WIB.

Promosi Oleh-oleh Keripik Tempe Rohani Malang Sukses Berkembang Berkat Pinjaman BRI

“Suami saya sempat menanyakan kepada petugas, tetapi petugas menjawab pengumumannya besok [Jumat (4/7/2014)],” ungkap warga Pengasih ini, Sabtu (5/7/2014). Merasa anaknya masih berada di urutan aman, mengingat kuota kelas X, sekolah tersebut 160 siswa, sang suami pulang ke rumah.

Nanik mengaku ketika tetangga menanyakan anaknya bersekolah di mana, ia menjawab sudah diterima di SMAN 1 Sentolo. Keesokan harinya, saat datang kembali ke SMAN 1 Sentolo, ia tidak melihat nama sang anak tercantum sebagai murid baru di sekolah tersebut. Ia panik karena pendaftaran murid baru di sekolah negeri juga sudah tutup.

“Saya merasa prosesnya tidak berjalan sesuai prosedur dan jelas ini mempermainkan siswa,” ujarnya.

Terpisah, Kepala SMAN 1 Sentolo Sulistyo, membantah jika sekolahnya melakukan PPDB tidak sesuai dengan prosedur. Dijelaskannya, layar memang dimatikan pada pukul 13.30 WIB karena petugas sedang melakukan entry data. Akan tetapi, sebelum layar dimatikan, sudah diumumkan layar akan kembali menyala pukul 13.45 WIB.

“Kemungkinan orangtua siswa tersebut sudah meninggalkan sekolah sebelum pukul 13. 45,” terangnya.

Ia juga mengatakan, orangtua siswa tersebut sudah meminta klarifikasi pada Jumat (4/7/2014). Menurut dia, ketika orangtua siswa ingin meminta klarifikasi dilakukan langsung sesuai penutupan pendafataran, pada Kamis (3/7/2014), bukan keeseokan harinya, mengingat nama siswa baru yang diterima sudah ditetapkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya