SOLOPOS.COM - Ilustrasi pendaftaran siswa baru (JIBI/Dok)

Solopos.com, WONOGIRI–Kuota calon siswa baru pada proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) di sekolah pinggiran belum terisi penuh. Kondisi ini dipengaruhi geografis di setiap wilayah.

Kabid SMP/SMA Dinas Pendidikan (Disdik) Wonogiri, Suwanto, mengatakan beberapa sekolah pinggiran masih kekurangan calon siswa baru pada PPDB tahun ini. Kondisi ini dipengaruhi kondisi geografis Wonogiri yang terdiri dari pegunungan dan perbukitan. “Jadi kondisi geografis sangat memengaruhi pengisian kuota calon siswa baru. Para siswa baru memilih sekolah terdekat dengan domisilinya,” katanya saat ditemui wartawan di kantornya, Kamis (3/7/2014) siang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dia mencontohkan proses PPDB di SMPN 2 Tirtomoyo yang masih kekurangan calon siswa baru. Dari sisi prestasi akademik, sekolah tersebut bisa bersaing dengan sekolah favorit. Lantaran kondisi geografis maka para calon siswa baru lebih memilih sekolah terdekat dengan rumahnya.

Menurut Suwanto, kondisi serupa terjadi di beberapa sekolah yang berada di pinggiran terutama di wilayah pedesaan. Kuota calon siswa baru belum terisi penuh lantaran mereka memilih sekolah terdekat dengan domisilinya. “Yang paling berpengaruh kondisi geografis di setiap wilayah. Jarak antara rumah dengan sekolah menjadi pertimbangan para calon siswa baru,” ujar dia.

Lebih jauh, Suwanto menambahkan pihaknya fokus meningkatkan angka partisipasi kasar (APK) jenjang SMA/SMK dan sederajat di Kota Gaplek. Pada 2013 lalu, APK jenjang SMA/SMK mencapai sekitar 84 persen, jenjang SMP sekitar 99 persen dan SD sekitar 101 persen.

Kabid SMK Disdik Wonogiri, Tunggal Widodo, menyatakan saat ini, pihaknya masih menunggu laporan dari setiap sekolah terkait proses PPDB. Beberapa SMK favorit di Wonogiri tetap dibanjiri para calon siswa baru seperti SMKN 1 Wonogiri dan SMKN 2 Wonogiri.

Minat para lulusan jenjang SMP dan sederajat untuk melanjutkan ke SMK masih cukup tinggi. Mereka memilih menimba ilmu ke SMK lantaran ingin segera bekerja. “Tergantung minat para siswa baru, kalau ingin bekerja maka melanjutkan sekolah di SMK. Para siswa akan diberi keterampilan atau skill sebagai bekal utama masuk ke dunia kerja,” jelas Tunggal.

Di sisi lain, Kepala SMKN Pracimantoro, Wonogiri, Iriyaningsih menyatakan kuota calon siswa baru belum terisi penuh hingga PPDB ditutup. Ada dua lokal yang masih kosong. Sementara jumlah total lokal di SMKN Pracimantoro sebanyak lima kelas. Mayoritas calon siswa baru yang melanjutkan sekolah ke SMK berasal dari wilayah Pracimantoro dan sekitarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya