Jakarta– Pusat Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan belasan rekening yang diduga mencurigakan milik oknum di kepolisian. Data itu dimiliki PPATK sejak 2005 lalu.
“Ada 15, sekarang pasti lebih dari itu, pangkatnya dari Brigadir sampai Pati,” kata Ketua PPATK Yunus Husein di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (18/5).
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Namun dia membantah adanya rekening mencurigakan milik perwira tinggi (Pati) Polri yang angkanya mencapai Rp 95 miliar. “Jumlah Rp 95 miliar tidak benar, kita tidak punya angka sebesar itu,” imbuhnya.
Selain Polri, PPATK juga menemukan rekening mencurigakan dari institusi Bea dan Cukai. Jumlahnya bahkan mencapai 10 orang.
“Ya begitulah,” imbuhnya.
Dia memastikan, terkait laporan rekening mencurigakan ini, PPATK sudah menjalin kerjasama dengan Polri dan Kejagung.
“2 Minggu lalu sudah ada MOU dengan Kapolri dan Kejaksaan,” ungkapnya.
Sebelumnya, Mabes Polri mengakui memang tengah menyelidiki laporan soal rekening mencurigakan beberapa jenderal polisi. Tindakan ini dilakukan sebagai bentuk transparansi kepolisian dan hasilnya akan segera diumumkan ke masyarakat.
“Ada beberapa orang, sudah ada yang kita selidiki,” kata Kabaresrim Mabes Polri Komjen Pol Ito Sumardi di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta, Jumat (14/5/2010) lalu.
dtc/isw