SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) mengaku tidak tahu menahu soal dugaan aliran dana teroris sebesar Rp 1 miliar yang dikantungi tersangka perekrut pelaku bom bunuh diri, Syaifuddin Zuhri alias Saefuddin Jaelani.

“PPATK tak tahu tentang dana yang Anda tanyakan,” kata Yunus Husein Kepala PPATK, Sabtu (15/8).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebelumnya, Detasemen Khusus 88 Antiteror menggandeng Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) untuk menyelidiki aliran dana yang digunakan para tersangka pelaku aksi terorisme.

Ekspedisi Mudik 2024

”Kami sudah mulai berkomunikasi dengan Detasemen 88,” kata Yunus Husein, Kamis (13/8) malam. Meski demikian, ia melanjutkan, teknis penelusuran belum dibahas detail.

Penelusuran aliran dana bisa saja dilakukan jika validitas identitas rekening yang digunakan terjamin. Jika tidak, penelusuran akan sulit dilakukan.

”Karena kita belum signal identity. Modal Rp 100 ribu saja sudah bisa bikin rekening,” ujar Yunus.

Syaifuddin Zuhri alias Saefuddin Jaelani dituding polisi sebagai pelaku bom bunuh diri di Hotel J.W. Marriott dan Ritz Carlton, Jakarta. Akibat ledakan tersebut, sembilan orang tewas dan puluhan lainnya terluka berat maupun ringan.

tempointeraktif/fid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya