SOLOPOS.COM - Ketua PP Muhammadiyah, Din Syamsudin (Istimewa)

Ketua PP Muhammadiyah, Din Syamsudin (JIBI/SOLOPOS/Googleimage)

SURABAYA — Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsudin menginstruksikan kepada seluruh pimpinan organisasi otonom maupun amal usaha Muhammadiyah se-Indonesia untuk membeli mobil tenaga surya karya siswa SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi, Malang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Saya perintahkan kepada semua pimpinan, baik universitas, rumah sakit, dan amal usaha Muhammadiyah lainnya untuk membeli mobil karya siswa Muhammadiyah dan dijadikan mobil dinas,” ujarnya di sela peluncuran mobil tenaga surya di Surabaya, Jumat (2/11/2012).

Mobil bernama “Suryawangsa Smart Education Hybrid Solar Car” tersebut, merupakan hasil karya siswa SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi, Malang dan resmi diluncurkan bersamaan dengan peringatan 100 Tahun Milad Muhammadiyah di SD Muhammadiyah 4 Pucang, Surabaya.

Menurut Din Syamsudin, masyarakat Indonesia khususnya warga Muhammadiyah patut bangga atas keberhasilan siswa-siswa SMK membuat sebuah mobil dengan mengandalkan kekuatan tenaga matahari.

Atas keberhasilan ini, lanjut dia, PP Muhammadiyah memesan khusus dan menjadi pihak yang pertama kali membeli mobil tersebut setelah diproduksi massal yang rencananya sudah dikerjakan sejak awal 2013.

“Semoga tahun depan bisa diproduksi massal dan mampu berbicara di dunia otomotif Indonesia. Kami yakin karya ini sukses dan akan dicintai masyarakat,” ujarnya.

Din juga berpesan kepada para siswa dan pembimbing agar terus mengembangkan usahanya dengan tidak setengah-setengah. Ia mengatakan, keberhasilan ini patut diapresiasi semua pihak, terutama pemerintah pusat.

Sementara itu, Kepala SMKM 7 Malang, H. Pahri mengaku sangat bangga mendapat apresiasi tinggi dari PP Muhammadiyah. Ia mengatakan, apresiasi ini menjadi semangat dan pelecut serta motivasi bagi siswanya untuk terus berkarya.

“Terima kasih kepada semua pihak, terutama PP Muhammadiyah dan secara khusus Din Syamsuddin yang sudah mengapresiasi sekaligus membeli produksi kami. Ini menjadi motivasi bagi semuanya,” tutur dia.

Rencananya, lanjut Pahri tahun depan sudah akan memproduksi massal mobil tersebut tanpa harus melakukan uji emisi terlebih dahulu karena tidak mengeluarkan asap atau polusi berbahaya.

Per mobil, menurut dia, akan dijual seharga Rp110 juta dari total Rp96 juta biaya produksi. Pihaknya bahkan mengaku siap memproduksi antara 50-100 unit mobil tiap tahunnya.

Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Din Syamsuddin secara resmi meluncurkan mobil berkapasitas dua penumpang tersebut dengan membubuhkan tanda tangan dan kalimat kesan.

Bahkan, Din Syamsudin sendiri duduk di balik kemudi mobil dan mengendarai mobil berkecepatan maksimum 70 kilometer per jam itu hingga beberapa puluh meter di jalan raya.

Pembuatan mobil dilakukan sejak 12 Februari 2011 atau memakan waktu sekitar 20 bulan. Total biaya yang dikeluarkan sejak awal sebesar Rp246 juta. Besarnya biaya karena masih kerap salah hingga benar-benar berhasil memproduksi satu mobil yang diharapkan.

Rinciannya, mobil memiliki spesifikasi panjang 3.500 milimeter, lebar 1.700 milimeter, tinggi 1.600 milimeter, berat kosong 600 kilogram, dan jarak roda 3.000 milimeter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya