SOLOPOS.COM - ILUSTRASI (JIBI/SOLOPOS/Is Ariyanto)

ILUSTRASI (JIBI/SOLOPOS/Is Ariyanto)

WONOGIRI-—Dinas Pendidikan Wonogiri kembali diterpa kabar pungutan tak resmi. Kali ini pungutan menimpa guru yang merupakan mahasiswa Universitas Terbuka (UT).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Guru yang juga mahasiswa UT yang enggan disebut namanya mengatakan dari ketua kelas (satu kelas=25 mahasiswa) dia menerima perintah untuk membayar dana “pengembalian” senilai Rp500.000. Dana tersebut dibayarkan saat registrasi semester bersamaan dengan biaya lain, yakni biaya semester Rp1 juta dan biaya transfer Rp10.000. Pembayaran harus dilakukan paling lambat pada hari terakhir registrasi semester Sabtu (8/9/2012).

Mahasiswa yang juga mengabarkan keresahan hatinya melalui Kring SOLOPOS tersebut menjelaskan seharusnya biaya semester mahasiswa UT sebesar Rp1,2 juta saja. Dia mengaku telah menanyakan kepada ketua kelas, namun tidak mendapat jawaban memuaskan. Bahkan ketua kelas pun tidak tahu ke mana dana Rp500.000 itu bergulir.

“Ada poin yang menyebutkan mengenai ‘pengembalian’ Rp500.000. Itu maksudnya apa? Semestinya dijelaskan saja secara gamblang,” jelas sumber itu Kamis (6/9/2012).

Informasi yang dihimpun, tahun ini sedikitnya 1.592 mahasiswa menerima beasiswa masing-masing Rp3,5 juta untuk dua semester atau satu tahun ajaran. Beasiswa senilai total Rp5,572 miliar tersebut bersumber dari APBN dan ABPD provinsi, dengan perincian 1.497 mahasiswa ditanggung ABPN dan 95 mahasiswa ditanggung APBD provinsi.

Beasiswa diberikan langsung kepada penerima dalam bentuk rekening di Bank Negara Indonesia (BNI). Buku tabungan diterima penerima beasiswa Kamis. Dalam buku tersebut tertera dana utuh Rp3,5 juta. Keterangan mengenai dana “pengembalian” disampaikan melalui koordinator kelas masing-masing.

Kepala Seksi (Kasi) Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) Bidang TK/SD Dinas Pendidikan Wonogiri, Sarwono, mewakili Kepala Dinas Pendidikan, Siswanto, membantah adanya pungutan tersebut. Menurut dia, beasiswa Rp3,5 juta diberikan utuh kepada mahasiswa sesuai apa yang tercantum di rekening bank mereka.

“Tidak ada potongan, kami jamin itu. Apalagi beasiswa ditransfer langsung ke rekening penerima,” jelas Sarwono, saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Kamis.

Dia menduga jika ada potongan, hal itu merupakan keputusan bersama setiap kelas atau kelompok demi pemerataan.

Sarwono menjelaskan dari 1.800 orang guru yang menjadi mahasiswa UT hanya 1.592 orang yang berkesempatan mendapat beasiswa. Wajar, sambung dia, jika kondisi itu memancing simpati penerima beasiswa untuk berbagai dengan mahasiswa lain.

Kendati demikian, dia menegaskan, aksi sosial berbagi dengan rekan tersebut bukanlah paksaan. Penerima bisa menolak jika tidak berkenan.

“Kami sampaikan ke penerima kalau tidak ikhlas memberikan ya jangan. Ini hanyalah misi sosial. Dinas juga tidak memerintahkan, kalau ada pun ini keputusan kelompok,” tegas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya