SOLOPOS.COM - Kelompok 325 KKN UNS menggelar penyuluhan budi daya pisang dengan sasaran kelompok tani yang ada di Desa Mlopoharjo, Wuryantoro, Wonogiri, Senin (23/8/2021). (Istimewa)

Solopos.com, WONOGIRI — Pandemi Covid-19 membuat ekonomi masyarakat terdampak. Hal ini menjadi perhatian Kelompok 325 KKN UNS yang bertugas di Desa Mlopoharjo, Wuryantoro, Wonogiri.

Diskusi Kelompok 325 KKN Tematik Membangun Desa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo dengan perangkat Desa Mlopoharjo salah satu masalah yang ditemui pada kalangan petani Desa Mlopoharjo adalah pola pikir petani setempat yang lebih memilih hanya menanam padi karena tidak ingin mengambil risiko gagal panen dengan menanam jenis komoditas yang lain.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Peluang budi daya komoditas tanaman dengan nilai ekonomis dan harga jual yang relatif tinggi dapat menjadi alternatif mata pencaharian yang selama ini hanya berpaku pada satu komoditas.

Baca Juga: Tingkatkan Literasi Masyarakat, Kelompok 295 KKN UNS Revitalisasi Perpustakaan Desa Pasekan Wonogiri

Berdasarkan kondisi tersebut Kelompok 325 KKN UNS dengan dosen pembimbing lapangan Dr. Agung Wibowo, S.P., M.Si., membuat dua program utama berupa penyuluhan budi daya pisang serta pembagian bibit pisang beserta pupuknya sekaligus edukasi penanaman bibit secara langsung untuk ditanam di tiap-tiap perwakilan kelompok tani.

Kegiatan penyuluhan budi daya pisang dengan sasaran kelompok tani yang ada di Desa Mlopoharjo, Wuryantoro, Wonogiri dilaksanakan pada Senin (23/8/2021) dengan menggandeng Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Wuryantoro.

Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Desa Mlopoharjo dengan tetap mengikuti protokol kesehatan serta membatasi jumlah peserta yang hadir. Penyuluhan budi daya komoditas pisang dititikberatkan pada budi daya jenis pisang cavendish dan raja bulu sebagai jenis komoditas pisang yang sedang naik daun baik di Indonesia maupun dunia dengan harga jual dan tingkat ekspor tinggi.

Baca Juga: Berdayakan Warga Tirtomoyo Wonogiri, Kelompok 264 KKN UNS Kembangkan Hidroponik dan Budidamber

Penyuluhan mencakup berbagai aspek seperti pengenalan jenis komoditas, syarat penanaman, perawatan, berbagai jenis serangan hama maupun penyakit yang biasa menjangkiti tanaman pisang berikut penanganannya, hingga kriteria pemanenan karena pisang sendiri termasuk dalam kategori buah klimaterik (dapat matang di luar pohon).

Kegiatan penyuluhan juga menyinggung mengenai peluang pengembangan hasil panen komoditas pisang beserta analisis ekonomi yang dalam hal ini khususnya untuk inovasi usaha Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Desa Mlopoharjo, Wuryantoro, Wonogiri.

Tidak berhenti pada penyuluhan, kelompok KKN Tematik Membangun Desa UNS 325 juga menyelenggarakan pembagian bibit pisang jenis cavendish dan raja bulu serta edukasi praktik penanaman bibit secara langsung pada Rabu (25/8/2021) di beberapa dusun sekitar Desa Mlopoharjo kepada masing-masing kelompok tani.

Baca Juga: Mantul! Pisang Cavendish Boyolali Menuju Ekspor ke Jepang

Pembagian dilakukan dengan tiap orang di masing-masing kelompok tani mendapat satu bibit pisang berikut pupuk organik guna ditanam di area pekarangan rumah. Besar harapan dari pembagian bibit ini secara konkrit dapat turut mendongkrak perekonomian warga khususnya dari kelompok tani Desa Mlopoharjo, serta dapat berkelanjutan untuk dikembangkan pada kegiatan sosial-ekonomi pelaku UMKM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya