SOLOPOS.COM - Ilustrasi Gunung Meletus. (Instagram/@lawuviasingolangu)

Solopos.com, JAKARTA — Koordinator Mitigasi Gunungapi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Kristanto, mengaku belum bisa memastikan potensi erupsi susulan Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur (Jatim), setelah meletus pada Sabtu (4/12/2021). Meski demikian, hingga kini PVMBG masih terus melakukan pemantauan potensi erupsi susulan di gunung tertinggi di Jatim itu.

Dia pun meminta agar masyarakat di sekitar Gunung Semeru tak mendekati aliran sungai yang berhulu. Khususnya, yang ada di Besuk Kobokan, sebab laharan Gunung Semeru mengarah ke daerah itu.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Ini masih kita pantau kemungkinan-kemungkinannya [erupsi susulan]. Yang jelas, masyarakat untuk tidak mendekati aliran sungai yang berhulu disana yaitu Besuk Kobokan dan Besuk Kembar. Terutama, Besuk Kobokan,” kata Kristianto dikutip dari Liputan6.com, Sabtu.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca juga: Gunung Semeru Erupsi, Jembatan Pengubung Malang-Lumajang Putus

Dia mengatakan erupsi Gunung Semeru diawali dengan keluarnya awan panas pada pukul 13.30 WIB. Namun, awan panas awalnya tak bisa terlihat karena tertutup kabut. “Kemudian pada pukul diperkirakan dari seismogaraf jadi amplitudonya mulai meningkat sekitar pukul 14.50,” ujar dia.

Sementara itu, Plt. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyanpaikan anggota BPBD Kabupaten Lumajang bersama tim gabungan lainnya segera menuju lokasi kejadian di sektor Candipuro-Pronojiwo. Mereka melakukan pemantauan, kaji cepat, pendataan, evakuasi dan tindakan lainnya yang dianggap perlu dalam penanganan darurat.

“Tim BPBD Kabupaten Lumajang saat ini tengah mengupayakan untuk mendirikan titik pengungsian sektoral di Lapangan Kamarkajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang,” jelas Abdul.

Baca juga: Wabup Lumajang: 41 Orang Luka Bakar & 1 Meninggal Akibat Erupsi Semeru

Sementara itu, Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati, menyebutkan satu orang dikabarkan meninggal dunia akibat erupsi Gunung Semeru. Sementara 41 orang lainnya dikabarkan mengalami luka bakar. “Satu orang yang meninggal di Curah Kobokan segera dibawa mobil ambulans. Mudah-mudahan sudah terangkut,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya