SOLOPOS.COM - Pelatihan kewirausahaan santri di Pondok Husnul Khotimah, Dukuh Ngledok, Desa Ngemplak, Kecamatan Karangpandan, Karanganyar. (Istimewa/Dok Bank Indonesia Solo)

Solopos.com, SOLO — Hasil survei yang diselenggarakan Bank Indonesia Solo terhadap Pondok Pesantren (Ponpes) Solo Raya menunjukkan besarnya potensi ekonomi dan kewirausahaan di lingkungan mereka.

Sekitar 7% Ponpes memiliki unit usaha di sektor pertanian. Hal itu bisa dimaksimalkan untuk menopang kebutuhan pangan sendiri maupun kemandirian ekonomi pesantren.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Solo, Nugroho Joko Prastowo, Rabu (17/11/2021), mengatakan pesantren memiliki peran yang strategis dalam pengembangan ekonomi keuangan syariah di Indonesia.

Mereka tidak hanya menjalankan fungsi pendidikan, tetapi juga pusat pengembangan ekonomi. Dampaknya untuk kemandirian internal, maupun kesejahteraan masyarakat sekitar.

Baca Juga: Ditutup di Level 6.720, IHSG Catatkan Rekor Tertinggi Sepanjang Masa

Oleh karena itu, Bank Indonesia berkolaborasi dengan stakeholder terkait mendorong pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah (EKSyar) sebagai pertumbuhan ekonomi baru. Bentuk kolaborasinya meliputi pendampingan dan bantuan teknis untuk mendorong kemandirian Ponpes.

Program mereka dielaborasikan dalam empat sektor utama yakni industri makanan halal, pariwisata halal, pertanian, dan energi terbarukan.

“Pemberdayaan dan penguatan ekonomi syariah dicapai melalui penguatan rantai nilai halal dengan mengembangkan ekosistem dari berbagai tingkat bisnis syariah, termasuk pesantren, usaha kecil menengah (UKM), dan perusahaan dalam rantai hubungan bisnis untuk memperkuat struktur ekonomi yang inklusif,” terang Kepala Perwakilan Bank Indonesia Solo, Nugroho Joko.

Baca Juga: Targetkan Nol Persen Kemiskinan Ekstrem 2024, Ini Strategi Pemerintah

Sektor Pertanian

Salah satu pendampingan yang dilaksanakan Bank Indonesia Solo yakni mendorong klaster dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Ponpes khususnya di sektor pertanian.

Bank Indonesia Solo mengadakan pelatihan peningkatan kesuburan tanah dengan mengoptimalkan fungsi mikro organisme di Pondok Husnul Khotimah, Dukuh Ngledok, Desa Ngemplak, Kecamatan Karangpandan, Karanganyar, pada Rabu (17/11/2021) – Jumat (19/11/2021).

Mereka melibatkan 21 ponpes se-Solo Raya di bawah koordinasi Himpunan Ekonomi dan Bisnis Pesantren (Hebitren) Solo Raya. Bank Indonesia Solo juga menggandeng komunitas petani ramah lingkungan asal Malang bernama, Bunkaination Indonesia.

Baca Juga: Pelaku Wisata Yuk Daftar, Ini Syarat dan Cara Dapatkan BPUP Rp1,8 Juta

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Solo, Nugroho Joko, menjelaskan tujuan pelatihan yakni mendorong terciptanya sustainable farming. Pola tersebut mampu meningkatkan produktivitas, efisiensi biaya produksi, serta menjaga kelestarian dan keseimbangan alam. Program pelatihan pertanian Ponpes ini mengusung tagline Santri Jogo Bumi.

Salah satu peserta dari Ponpes Al Muayyad Windan, Nur Sodiq, mengatakan pelatihan tersebut sangat bermanfaat. Hal yang cukup menarik baginya yakni cara pendekatan pertanian dengan pengolahan tanah murah dan hasil melimpah.

Nantinya bisa diaplikasikan dalam kegiatan pertanuan di Ponpesnya yang mengusung tema Santri Sahabat Bumi. “Ini hal yang bagus bagi kami untuk kami kembangkan berikutnya. Indonesia akan hebat jika petani kuat dan pesantren sehat,” katanya optimistis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya