Harianjogja.com, KULONPROGO-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulonprogo menyusun rencana kontijensi untuk mengatasi bencana alam yang terjadi di wilayahnya.
Rencana kontijensi dirasa perlu dibuat mengingat Kulonprogo berada di urutan ke-17 dari 491 kabupaten kota yang rawan bencana di Indonesia.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Kepala BPBD Kulonprogo, Untung Waluyo, menuturkan, sedang menyusun skenario apabila terjadi bencana. “Kami mengambil rencana kontijensi gempa yang berpotensi tsunami, sehingga kalau terjadi, kami sudah tahu harus berbuat apa,” jelasnya, Minggu (13/10/2013).
Ia mencontohkan, ketika terjadi gempa 8,2SR dengan kedalaman kurang dari 10 sentimeter dan letak episentrum di bibir pantai, maka pihaknya sudah melakukan pendataan warga terkait kebutuhan, medis, dan sosial.
Dalam penyusunan skenario bencana, BPBD bekerjasama dengan TNI POLRI, Dinkes, Catatan Sipil, Bappeda, dan Bidang Kelautan.
Untung menambahkan, rencana kontijensi diharapkan dapat terus diperbarui karena bencana alam bersifat dinamis.