SOLOPOS.COM - Tanggul yang baru selesai dibangun 2 hari lalu jebol diterjang banjir bandang di Dusun Seling, Kebonrejo, Temon pada Kamis (24/11/2016) dini hari. (Sekar Langit Nariswari/JIBI/Harian Jogja).

Luapan air sungai bisa terjadi karena kondisi drainase permukiman warga.

Harianjogja.com, JOGJA– Luapan air sungai di Kota Jogja ke permukiman warga di sepanjang bantaran berpotensi masih akan terjadi selama musim hujan sehingga warga diminta tetap waspada.

Promosi Kisah Pangeran Samudra di Balik Tipu-Tipu Ritual Seks Gunung Kemukus

“Menghindari luapan air sungai saat musim hujan terlebih saat hujan turun dengan sangat lebat akan sulit dilakukan,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jogja Agus Winarto seperti dikutip Antara, Sabtu (26/11).

Ekspedisi Mudik 2024

Selain intensitas hujan yang sangat lebat, lanjut Agus, luapan air sungai bisa terjadi karena kondisi drainase permukiman warga yang biasanya lebih rendah dibanding muka air sungai.

“Akibatnya, air dari drainase akan kembali ke permukiman warga saat air sungai penuh. Meskipun demikian, di sebagian besar bantaran, luapan air sungai akan segera surut saat hujan reda,” katanya.

Berdasarkan data BPBD DIY periode 10 November hingga 22 November, di Kota Jogja terjadi tujuh kasus banjir yang semuanya terjadi di bantaran sungai, baik di Sungai Gajah Wong, Belik, Manunggal, Winongo, Code dan Buntung.

“Umur talud sungai yang tidak sama juga seringkali menimbulkan permasalahan. Ada saja talud yang ambrol akibat terjangan arus sungai yang deras saat hujan,” katanya.

Oleh karena itu, Agus berharap agar instansi terkait dapat menganggarkan dana lebih banyak untuk pembangunan atau perbaikan talud karena kejadian serupa terus terulang setiap kali musim hujan.

Sedangkan untuk kesiap-siagaan peralatan penanggulangan bencana, BPBD Kota Yogyakarta membutuhkan peralatan penerangan dengan kapasitas 45.000 kilovolt untuk membantu evakuasi saat malam hari.

“Kami hanya memiliki lampu portabel dengan daya 100 watt. Penerangan yang dihasilkan saat malam hari kurang maksimal, apalagi saat listrik padam,” katanya.

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta memperkirakan, intensitas hujan akan terus meningkat hingga Januari 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya