SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

GUNUNGKIDUL—Kehadiran posyandu di tingkat dusun dinilai membantu masyarakat dalam memantau perkembangan balita mereka.

Ketua Posyandu Dusun Karangduwet 1, Desa Karangrejek, Kecamatan Wonosari, Susinah mengatakan, hingga kini posyandu masih menjadi andalan masyarakat untuk memantau kesehatan ibu dan anak. Setiap kali penyelenggaraan, posyandu selalu ramai dikunjungi para ibu dan anak di dusunnya.

Promosi Piala Dunia 2026 dan Memori Indah Hindia Belanda

“Posyandu di dusun kami berjalan dengan baik. Setiap ada kegiatan posyandu selalu ramai. Selain memberi penyuluhan kesehatan ibu dan anak, kami juga memberi makanan tambahan secara cuma-cuma seperti bubur kacang hijau dan sebagainya yang bisa meningkatkan asupan gizi si anak,” terang Susinah kepada Harian Jogja, Jumat (13/7).

Meskipun secara umum posyandu di dusunnya telah berjalan dengan baik, tak jarang Susinah dan para kader posyandu lain masih menemui beberapa kendala. Salah satu kendala yang mereka hadapi adalah kesadaran beberapa orang tua yang enggan diberi masukan terkait kesehatan anak mereka.
Susinah mengatakan, keengganan tersebut terkait dengan budaya malu para orang tua yang tidak ingin anaknya disebut sebagai anak kurang gizi.

“Kalau ada anak yang kurang gizi lalu kami sudah memberi masukan dan kasih tambahan gizi, tapi orang tuanya justru malu dan kadang tidak mau lagi ikut posyandu. Kan kasihan anaknya,” kata Susinah.

Ia menambahkan, tidak sedikit juga ibu-ibu yang urung membawa anak-anak mereka ke posyandu karena khawatir sang anak trauma saat ditimbang. Akibatnya, kesehatan anak-anak tersebut tidak dapat terpantau dengan rutin. (ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya