SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Wonogiri (Espos)–Posko pengaduan ombudsman perwakilan wilayah DIY dan Jateng di Wonogiri, masih sepi pengadu. Hari kedua berada di Wonogiri, Rabu (28/4) petugas baru menerima empat pengaduan, yakni soal pembayaran rekening listrik, penegakan Perda soal pekerja seks komersial (PSK), penanganan kasus korupsi di kejaksaan dan pajak bumi dan bangunan (PBB).

Pernyataan itu disampaikan petugas bagian pengaduan klinik ombudsman, Joko Susilo didampingi asisten ombudsman, Muhajirin saat ditemui Espos di ruang klinik ombudsman Wonogiri di Kantor KONI, Kompleks GOR Giri Mandala, Kamis (29/4). Posko itu akan berada di Wonogiri hingga 30 April.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Joko mengatakan di Sragen jumlah pengaduan mencapai 25 kasus, di Solo sebanyak 40 kasus dan di Cilacap sebanyak 20 kasus yang masuk ke klinik pengaduan ombudsman. “Pembukaan klinik konsultasi dan posko pengaduan ombudsman di Wonogiri dengan pertimbangan, selama ini warga Wonogiri jarang yang melaporkan soal pelayanan publik ke ombudsman pusat. Apakah karena jaraknya jauh ataukah karena masyarakat belum tahu, sehingga kami membuka klinik dan posko pengaduan,” jelas Joko.

Lebih lanjut Joko menyatakan semua aduan akan ditindaklanjuti oleh tim ombudsman. Di sisi lain, Joko mengaku kecewa dengan tidak adanya petugas dari inspektorat di posko.

“Mestinya ada petugas inspektorat, dengan pertimbangan jika ada pengadu bisa langsung dipertemukan sehingga pokok persoalan bisa langsung terjawab. Namun saat ini, petugas inspektorat (Wonogiri) tidak ada, sehingga aduan dari masyarakat akan kami tindaklanjuti dengan klarifikasi ke instansi terkait,” ujarnya.

tus

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya