SOLOPOS.COM - Ilustrasi menyusui. (Freepik)

Solopos.com, SOLO-World Health Organisation (WHO) merekomendasikan pemberian ASI, inisiasi menyusui dini (IMD), rawat gabung dan menjaga kedekatan bayi dengan ibu yang dicurigai atau positif Covid-19. Namun beberapa organisasi nasional dan profesional berbeda dari rekomendasi WHO.

Beberapa contoh antara lain adalah Amerika Serikat dan India awalnya memilih opsi pemisahan ibu dan bayi, dan tidak mendukung pemberian air susu ibu (ASI) langsung (menyusui) tetapi tetap mengijinkan pemberian dan penyediaan air susu ibu perah (ASIP).

Promosi Sukomulyo Gresik Pemenang Desa BRILiaN Kategori Pengembangan Wirausaha Terbaik

Sebaliknya, banyak negara–negara yang mengadopsi secara utuh dan patuh dengan panduan WHO untuk tetap memberikan ASI kepada bayi sekalipun ibu positif Covid-19. Negara-negara itu antara lain Kanada Italia dan Inggris . Ketidakselarasan penggunaan panduan ini mengakibatkan praktik yang tidak sesuai dan berbeda–beda sehingga mempengaruhi ibu untuk melaksanakan praktik menyusui yang benar.

Baca Juga: Ibu hamil Positif Covid-19, Apakah Dampaknya Terhadap Janin?

Ekspedisi Mudik 2024

Hal ini juga terjadi di Indonesia selain karena regulasi penggunaan panduan yang tidak ketat, banyak ibu yang mendapatkan info kurang tepat dalam praktik menyusui selama masa Covid–19 ini.

Upaya lain yang dilakukan oleh WHO dan juga pemerintah dalam mengurangi angka kematian pada masa Covid–19 ini adalah pelaksanaan vaksinasi Covid–19. Berdasarkan pernyataan WHO dan evidence terbaru lainnya, vaksin Covid–19 aman untuk ibu menyusui. Sebaiknya ibu menyusui dimasukkan dalam populasi yang mendapatkan vaksinasi Covid–19, sebab telah terdapat bukti–bukti ilmiah bahwa virus Covid–19 tidak masuk di dalam sawar ASI.

Baca Juga: Kenali Gejala Utama Covid-19 Subvarian Omicron atau Son of Omicron

Saat ini WHO dan pemerintah Indonesia telah memberikan izin pada populasi ini. Hal ini terbukti dari pelaksanaan tahap I vaksinasi bahwa banyak tenaga kesehatan yang menyusui mendapatkan vaksin. Selain itu, hingga tahap II dilakukan tidak terjadi laporan efek samping yang berarti.

Bahkan banyak yang telah memutuskan untuk tidak melakukan vaksinasi. Hal ini dapat memperlambat pembentukan imunitas pada masyarakat, mengingat populasi ibu menyusui di Indonesia cukup besar lebih dari 11%. Oleh karena itu perlu adanya edukasi untuk meningkatkan pemahaman, kesadaran dan kepercayaan diri ibu dalam menyusui pada masa pandemic Covid – 19 ini serta melakukan vaksinasi Covid–19 pada ibu menyusui.

Menyikapi hal ini, prodi kebidanan tergerak untuk melakukan pengabdian masyarakat dengan melakukan edukasi melalui Webinar. DR Irma Hidayana  (Columbia University, Founder lapor Covid-19 dan Lapor Kode) terkait perlindungan menyusui serta dr Astri Pramarini, (Konsultan Laktasi yang bersertifikasi International Board Certified Lactation Consultant ; Perwakilan International Board Certified Lactation Consultant untuk Indonesia) menyampaikan pentingnya tenaga kesehatan mengerti kode Internasional Pemasaran produk–produk pengganti ASI dan peraturan–peraturan pemerintah terkait perlindungan menyusui.

Baca Juga: Pemerintah Masih Nunggak Biaya Covid-19 Senilai Rp25,10 Triliun

Dia menegaskan bayi tidak seharusnya dipisahkan dari ibu ketika setelah persalinan, tanpa alasan medis yang kuat, (termasuk Covid-19, selama ibu dapat menyusui bayi mampu menyusu, tidak boleh dipisahkan dari ibu); larangan tenaga kesehatan memberikan produk–produk pengganti ASI secara gratis dan beriklan dan sebagainya.  Astri Pramarini menjelaskan lebih detail terkait praktik menyusui termasuk di masa pandemi ini serta mekanisme dan pentingnya vaksinasi Covid 19 untuk ibu menyusui.  Astri menekankan bahwa vaksinasi justru penting didapatkan sejak hamil, karena akan melindungi ibu dan juga janinnya. Terdapat mekanisme kusus dalam sawar plasenta.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya