SOLOPOS.COM - Bupati Wonogiri, Joko Sutopo. (Solopos/M. Aris Munandar)

Solopos.com,WONOGIRI -- Pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Wonogiri bertambah satu orang, Sabtu (25/7/2020), masih dari klaster pondok pesantren atau ponpes.

Dengan bertambahnya satu kasus tersebut, saat ini ada 101 pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Wonogiri.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ketua Satuan Tugas Covid-19 Wonogiri, Joko Sutopo (Jekek), mengatakan penambahan pasien tersebut masih dari klaster yang sama, yakni ponpes di Sempon, Jatisrono, Wonogiri.

Wawali Purnomo Diduga Tertular Covid-19 di Solo Sebelum ke Jakarta

"Pasien yang bersangkutan masih dari klaster Ponpes Sempon. Bukan santri atau keluarga terdekat yang ada di pondok. Tetapi warga yang melakukan kontak erat langsung dengan ustaz Z atau orang yang tertular dari kontak erat ustaz Z," kata dia saat dihubungi Solopos.com, Sabtu.

Ia mengatakan tracing pasien dari klaster Ponpes Sempon hingga saat ini masih terus dilakukan agar rantai persebaran cepat berakhir.

Meski pasien Covid-19 di Wonogiri terus bertambah dari klaster ponpes, Jekek memastikan ketersedian logistik untuk para pasien, terutama yang melakukan isolasi mandiri, tetap terpenuhi.

Duh! Ada Tempat Hiburan di Grogol Sukoharjo Ngeyel Buka, Ini Tindakan Camat

Siapkan Anggaran Tidak Terduga

Donatur atau penyumbang logistik ke Satgas Covid -19 memang tidak sebanyak saat awal pandemi. Tetapi kebutuhan tersebut bisa difasilitasi oleh pemerintah daerah melalui anggaran tidak terduga. "Dari segi anggaran kami siap. Kami jamin kebutuhan pasien tercukupi," ujar dia.

Pemkab Wonogiri juga telah memilih Gedung PGRI Wonogiri untuk digunakan isolasi mandiri pasien terkonfirmasi Covid-19 dengan kategori orang tanpa gejala atau OTG.

Gara-gara Kotoran Ayam, Akses Rumah Warga di Ponorogo Ditutup Pagar Tetangga

Saat ini Dinas Kesehatan Kabupaten Wonogiri tengah menyiapkan dan mendata kapasitas gedung. Dinas menghitung jumlah ideal pasien yang bisa ditampung di gedung tersebut. Tetapi, dari segi kontruksi bangunan, Bupati Jekek menegaskan sangat memungkinkan.

Di sisi lain, dia menambahkan masih ada kontak erat ustaz Z yang sudah menjalani tes swab, namun hasilnya belum keluar.

"Yang hasil swab-nya belum keluar masih banyak, kami masih menunggu. Maka sebagai kesiap-siagaan dipersiapkan gedung tersebut untuk menampung pasien," kata Bupati Jekek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya