SOLOPOS.COM - Seksolog dan pakar kesehatan jiwa dr Naek L Tobing. (Twitter

Solopos.com, JAKARTA -- Selain positif virus corona, psikiater sekaligus pakar seksologi dr Naek L Tobing ternyata mengalami sakit kanker lambung stadium empat. Akumulasi sakit tersebut terjadi sebelum Almarhum menghembuskan napas terakhirnya pada Senin (6/4/2020) pagi tadi.

Mendiang yang sempat mendapat perawatan di Rumah Sakit Pusat Pertamina sejak 29 Maret 2020 lalu terdiagnosis positif Covid-19 sepekan terakhir. Hal itu diungkapkan Humas Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Halik Malik, dalam pesan elektroniknya kepada Antara, Senin sore.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

6 April, Indonesia Catatkan Jumlah Kasus Baru Positif Corona Tertinggi

Menurut dia, mengutip pernyataan dr. Katrin, putri mendiang dr Naek L Tobing, pemakaman mendiang sang dokter dilakukan hari ini.

"Informasi yang kami terima masih sangat terbatas terkait kronologi penyakit dr Naek L Tobing. Dokter-dokter yang meninggal faktor risikonya berbeda-beda. Info yang ada beliau berisiko tinggi untuk mengalami sakit yang berat karena faktor usia dan riwayat penyakit kronis sebelumnya," kata dia.

PSBB Jakarta Belum Disetujui, Menkes Terawan Bantah Halangi Pemda

Berdasarkan data IDI, dr Naek L Tobing yang lahir pada 14 Agustus 1940 menjadi dokter ke-19 yang meninggal dunia karena positif terinfeksi virus corona.

"Sekali lagi kami segenap dokter Indonesia berduka. Dan menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada dokter-dokter yang telah mendahului sejawat dalam menghadapi pandemi corona ini," kata Halik.

Dokter-Dokter Meninggal

Menjelang tutup usia, dr Naek L Tobing masih aktif memberikan edukasi mengenai kesehatan reproduksi melalui laman media sosial Twitter dan Instagramnya. Unggahan terakhirnya muncul pada 14 Februari 2019 mengenai mikropenis pada anak.

Panduan Ibadah Ramadan dan Idulfitri: Tarawih di Rumah, Salat Id Ditiadakan

Meninggalnya seksolog dr Naek L Tobing menambah panjang daftar dokter dan perawat yang meninggal dunia karena positif virus corona. Sebelumnya, IDI mengumumkan dua anggotanya meninggal dunia dengan status pasien dalam pengawasan (PDP) Corona, Minggu (5/4/2020).

Menurut IDI, sudah ada 24 dokter yang meninggal dunia saat pandemi corona. Dua dokter yang meninggal dunia itu sempat dirawat di di RSPP (Rumah Sakit Pusat Pertamina) dan di Rumah Sakit Pelni (Pelayaran Nasional Indonesia), Jakarta.

BPNB Akui Data Kasus Corona Ada yang Ditutupi & Tak Sinkron

“Iya keduanya PDP Covid-19. Dokter Heru Sutantyo dirawat di RSPP Jakarta dan dr Wahyu Hidayat SpTHT dirawat di Rumah Sakit Pelni, Jakarta,” kata Humas IDI, Halik Malik, seperti dilansir Detik, Minggu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya