SOLOPOS.COM - Warga melintas di jalur lambat Jl. Solo-Jogja di depan markas grup 2 Kopassus Kandang Menjangan, Kartasura, Sukoharjo, Rabu (7/5/2014). Portal penutup jalan yang sempat menutup jalur lambat selama beberapa hari tersebut mulai dibuka. (JIBI/Solopos/Ardiansyah Indra Kumala)

Solopos.com, SUKOHARJO–Kepala Detasemen Markas Grup 2 Kopassus Kandang Menjangan Mayor Wahyu mengatakan penutupan jalur lambat di depan markas Grup 2 Kopassus hanya bersifat sementara, yakni hanya pada saat-saat tertentu jika diperlukan.

”Penutupan dengan portal hanya temporer, bukan 15 hari terus menerus. Ditutup karena ada kejadian-kejadian tertentu. Misalnya ada yang mengebut, ada juga penemuan botol miras. Ada juga kareba kecelakaan yang menimpa anak dan istri anggota kami,” kata Mayor Wahyu saat dijumpai Solopos.com, Rabu (7/5/2014).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut dia, pihak Kopassus tidak pernah berniat mengganggu masyarakat pemakai jalan. Jika jalan di depan Kopassus itu ditutup, masyarakat dipersilakan menggunakan jalan yang berada di dalam kompleks markas.

”Kami juga ikut merawat jalan di depan markas kami, karena itu bagian dari bentuk kepedulian kami,” kata dia.

Dari Jakarta diberitakan, Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen TNI Fuad Basya mengatakan pemasangan portal di jalur lambat Jogja-Solo di depan Markas Grup 2 Kopassus Kandang Menjangan, Kartasura, dipastikan hanya bersifat sementara.

Basya berpendapat Kopassus tidak mungkin menutup jalan yang digunakan oleh banyak warga setempat untuk seterusnya. Sebab, hal itu tentunya akan menghalangi warga untuk beraktifitas.

Nggak mungkin juga Kopassus mau nutup jalan. Kalau saya kira, itu karena perbaikan, kemudian ditutup. Di Cijantung (Makopassus) saja begitu kok,” katanya kepada Jaringan Informasi Bisnis Indonesia, Selasa (6/5).

Sudah 15 Hari

Pemasangan portal di jalur lambat itu memang sudah terjadi sejak 15 hari yang lalu. Banyak pengendara kendaraan bermotor dan pengendara sepeda yang akhirnya memutar arah menggunakan jalur cepat.

Sementara itu, pihak Grup 2 Kopassus Kandang Menjangan sendiri telah mengakui bahwa pemasangan portal dilakukan karena adanya perbaikan pagar markas. Penutupan jalan dimaksudkan agar para pekerja dapat bekerja dengan aman.

Pemasangan portal yang telah berlangsung selama dua pekan ini dilakukan tanpa koordinasi dengan pemerintah daerah setempat. Ihwal tak adanya koordinasi antara pihak Grup 2 Kopassus dengan Pemda setempat, Kapuspen TNI Mayjen TNI Fuad Basya berjanji akan segera menegur pihak terkait agar segera mengurus perizinan.

“Itu kan jalan nasional, pasti harus dikomunikasikan. Jalan daerah saja harus dikomunikasikan dulu, kok. Nanti saya ingatkan untuk berkoordinasi dengan Pemda,” ujar Basya.

Sementara situasi jalur lambat di depan Markas Grup 2 Kopassus Kandang Menjangan, Kartasura, Rabu (7/5) pagi, terlihat palang berwarna hitam putih yang menempel ke sisi jalan. Oleh karena itu, para pengendara dengan bebas melintas di jalur lambat tersebut. Selain palang, ada pula sebuah benda berbentuk kerucut berwarna oranye yang berada tepat di tengah jalur lambat Jogja-Solo.

Setelah melewati palang dan kerucut, terlihat pula belasan pria yang memakai pakaian hijau membawa sapu ijuk dan memotong rumput dekat pagar depan Markas Markas Grup 2 Kopassus, Kandang Menjangan, Kartasura, Sukoharjo.

Warga sekitar markas mengatakan Rabu pagi portal di jalur lambat itu sudah dibuka. “Enggak tahu jam berapa, yang jelas pagi ini, tadi malam saja masih nutup. Mungkin karena bersih-bersih jadi kendaraan bisa bebas lewat,” jelas dia ketika dijumpai Solopos.com, Rabu.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya