SOLOPOS.COM - Ratusan penari oglek menyemarakkan pembukaan PORDA XIII DIY 2015 di Kulonprogo yang dilakukan di Alun-alun Wates, Senin (19/10/2015).(Harian Jogja/Holy Kartika N.S)

Porda XIII DIY dibuka, kegiatan ini akan menjadi ajang bela negara

Harianjogja.com, KULONPROGO – Pekan Olahraga Daerah (Porda) XIII DIY 2015 akhirnya resmi dibuka dengan kemeriahan pagelaran seni budaya dari Kulonprogo di Alun-alun Wates, Senin (19/10/2015). Porda menjadi perwujudan bela negara yang dapat dilakukan para atlet untuk membuka mata dunia atas prestasi yang dimiliki Indonesia.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebanyak 3.192 atlet yang mewakili empat kontingen kabupaten dan satu kota  bersiap unjuk kemampuan dalam kompetisi olahraga tingkat DIY.

Di antaranya, kontingen Jogja diikuti sebanyak 658 atlet, kontingen Sleman sebanyak 673 atlet, kontingen Bantul sebanyak 686 atlet, kontingen Gunungkidul sebanyak 523 atlet dan kontingen Kulonprogo diikuti sebanyak 652 atlet.

Kemeriahan pembukaan Porda XIII DIY 2015 di Kulonprogo disambut dengan berbagai atraksi budaya yang melibatkan ribuan penari dan pelajar. Menampilkan pertunjukan drama tari Gora Abinaya dan kesenian oglek dan lain sebagainya.

Membuka perhelatan olahraga daerah ini, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, kompetisi ini menjadi salah satu cara guna merangsang atlet-atlet muda berbakat dari setiap kabupaten di DIY. Sultan mengungkapkan, kompetisi merupakan pencapaian utama dalam meraih prestasi dalam olahraga.

“Melalui program pembinaan atlet yang berkesinambungan, serta didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai, diharapkan para atlet Indonesia dapat berbicara di event-event internasional. Porda menjadi salah satu wahana untuk membangun bangsa, menjadi perwujudan bela negara,” ujar Sultan.

Hal ini sejalan dengan sambutan Menteri Pemuda dan Olahraga yang disampaikan  Deputi IV Bidang  Peningkatan Prestasi Olahraga Djoko Pekik Irianto. Melalui kompetisi olahraga tingkat DIY ini, ke depan daerah istimewa ini mendapat kesempatan untuk melahirkan atlet-atlet yang dapat mewakili negaranya di kompetisi tingkat dunia. Selain itu, kompetisi olahraga ini juga harus dijunjung dengan sportifitas dan profesionalisme.

“Tak hanya itu, penguatan regulasi [di bidang olahraga] juga harus dilakukan.  [Tujuannya] agar tidak ada mutasi atlet dari daerah lain,” tandas Djoko.

Besar harapan tuan rumah penyelenggaraan Porda XIII DIY tahun ini, yakni Kulonprogo untuk dapat menunjukkan prestasinya. Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo berharap, melalui ajang ini para atlet dapat menampilkan prestasi yang terbaik. Sehingga, mampu memberikan kebanggaan bagi daerah masing-masing.

Hasto juga menandaskan, bersinergi dengan semangat Bela Beli Kulonprogo, kabupaten ini berkomitmen untuk menampilkan atlet-atlet lokal. Tren mendatangkan atlet dari luar daerah berusaha untuk tidak diakomodir kabupaten ini.

“Melalui semangat Bela Kulonprogo Beli Kulonprogo, kami berkomitmen untuk membina dan menampilkan atlet-atlet asal Kulonprogo. Kami berharap, atlet Kulonprogo dapat menorehkan prestasi yang lebih baik dalam Porda XIII tahun ini,” jelas Hasto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya