SOLOPOS.COM - Edi Samuri, pedagang sapi di Dusun Blimbing, Desa Sukoreno, Kecamatan Sentolo, Kulonprogo memeriksa harga sapi yang tertera pada katalog, Rabu (16/9/2015)./Harian Jogja-Rima Sekarani

Populasi sapi di DIY terus diupayakan agar meningkat

Harianjogja.com, JOGJA– Dinas Pertanian DIY mengupayakan berbagai langkah untuk menaikkan populasi sapi di DIY.

Promosi Primata, Permata Indonesia yang Terancam Hilang

Kepala Dinas Pertanian DIY Sasongko mengungkapkan, langkah pertama adalah gertak birahi. Sapi-sapi betina yang belum pernah bunting akan disentakkan birahinya kemudian dilakukan inseminasi buatan (IB). Kemudian, betina produktif tidak diperbolehkan untuk dipotong.

“Kami juga perkuat kehamilan sapi tersebut dengan memberikan suplemen dan penguatan pakan. Akan ada subsidi Rp600.000 per ekor,” ujar dia, Rabu (24/2/2016).

Selain itu, Dinas Pertanian DIY juga melakukan upaya membuat sentra pembibitan terutama sapi putih. Sentra pembibitan yang dibuat berada di Gunungkidul.

Sapi putih dipilih karena bagus untuk pembibitan. Sapi putih cepat untuk dikembangbiakkan dan tidak memerlukan pakan yang terlalu banyak. “Sapi lainnya sulit dikembangbiakkan di sini karena tidak cocok cuacanya dan iklimnya,” kata dia.

Sasongko mengungkapkan, peternak yang ada di DIY merupakan peternak kecil di mana jumlah ternaknya rata-rata tiga hingga lima ekor sapi. Tidak semua sapi yang dimiliki akan dijual begitu siap potong.

Ada kecenderungan untuk menjual sapinya hingga terdesak kebutuhan ekonomi. Ditambah lagi di musim hujan seperti ini, peternak memilih untuk menggemukkan sapinya karena pakan mudah didapat.

“Sebaliknya, saat pakan mulai mahal mereka akan menjual sapinya. Kalau saat dijual belum siap potong, nanti dari pembeli yang menggemukkan,” ungkap dia.

Ia mengungkapkan, peternak masih menyukai memelihara sapi-sapi besar seperti limusin. Namun, sapi tersebut bukan sapi asli Indonesia. Sapi-sapi besar sulit dikembangbiakkan. Sapi putih lebih cocok untuk dikembangbiakkan.

Namun, sapi putih kurang dilirik karena harga jual yang tidak semahal sapi besar. Peternak diimbau untuk lebih memahami hal tersebut. “Jika mereka ingin punya pedet, maka peliharalah sapi putih. Kalau untuk menjual dengan harga tinggi, bisa memelihara sapi-sapi besar,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya