SOLOPOS.COM - Salah satu merek kue wingko babat di Semarang yang terkenal. (Instagram @jastip_nv2)

Solopos.com, SEMARANG — Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), memang kaya akan aneka kuliner tradisional yang memanjakan lidah, salah satunya adalah wingko babat. Akan tetapi, wingko babat rupanya bukanlah kue tradisional asli daerah Semarang, melainkan dari sebuah daerah bernama Babat di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur (Jatim).

Lantas, bagaimanakah sejarah atau asal mula hingga wingko babat populer dan kerap dianggap sebagai kuliner asli daerah Semarang?

Promosi Efek Ramadan dan Lebaran, Transaksi Brizzi Meningkat 15%

Dikutip dari laman news.unair.ac.id, Kamis (28/7/2022), wingko merupakan makanan khas dari Babat, Kabupaten Lamongan dan bukan dari Semarang. Meski pun di Kota Semarang banyak tempat yang memproduksi atau menjual kue wingko, salah satunya Wingko Babad Cap Kereta Api di kawasan Kota Lama Semarang.

Nama Babat diambil dari nama Kecamatan Babat di Kabupaten Lamongan, tempat pertama kali kue wingko dibuat. Pembuatan kue wingko di Babat, Lamongan, kali pertama dilakukan seorang warga Tionghoa bernama Loe Soe Siang pada tahun 1900-an.

Loe Soe Siang ini juga merupakan pendiri perusahaan wingko tertua dan terbesar di Kecamatan Babat, Lamongan, bernama Loe Lan Ing. Perusahaan Loe Lan Ing ini pun hingga kini masih tetap eksis dan dikelola generasi keempat keluarga Loe Soe Siang. Toko Loe Lan Ing ini berada di Jalan Raya Babat-Bojonegoro No. 189, Banaran, Babat, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan.

Baca juga: Berikut Kuliner di Simpang Lima Semarang yang Wajib Dicoba

Wingko Babat Loe Lan Ing bisa disebut sebagai awal lahirnya wingko babat. Awalnya, wingko babat memiliki varian rasa original kelapa. Namun, sekitar tahun 1980-an, wingko babat mulai mempunyai berbagai varian rasa seperti durian, cokelat, nanas, keju, pisang, nangka, dan stroberi.

Sementara itu, sejarah atau asal usul wingko babat asal Lamongan di Semarang tak terlepas dari sosok Loe Lan Hwa. Perempuan asal Babat Lamongan itu memasarkan kue wingko di Semarang sekitar tahun 1944.

Awalnya, Loe Lan Hwa bersama suami dan kedua anaknya mengungsi dari Babat ke Semarang guna mencari kehidupan yang lebih baik. Hal itu dikarenakan kala itu di Babat, Lamongan, banyak terjadi kerusuhan imbas kekalahan Jepang pada Perang Dunia II.

Baca juga: Pusat Oleh-Oleh Kota Semarang Diserbu Pemudik, Ini yang Paling Dicari

Sekitar tahun 1946, Loe Lan Hwa dan suami mulai memasarkan wingko di Semarang. Kehadiran wingko sebagai kudapan di Semarang ini pun mendapat respons yang positif. Loe Lan Hwa pun menamai kue wingko buatannya dengan nama wingko babat. Hal itu dilakukan sebagai bentuk penghormatan akan daerah asalnya, Babat di Kabupaten Lamongan, Jatim.

Sejak itu wingko babat semakin dikenal dan berkembang menjadi oleh-oleh khas Semarang, meskipun sebenarnya asalnya dari Kecamatan Babat di Kabupaten Lamongan, Jatim.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya