SOLOPOS.COM - Gapura kawasan Objek Wisata Selo Boyolali. (Solopos-dok)

Solopos.com, BOYOLALI — Wilayah Kecamatan Selo di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, dikenal memiliki pemandangan alam nan indah karena letaknya persis di antara dua gunung, yakni Merapi dan Merbabu. Tak heran jika Selo merupakan kawasan wisata alam yang ramai dikunjungi para pelancong baik dari lokal Boyolali maupun luar daerah.

Objek wisata yang ditawarkan Selo Boyolali pun beragam antara lain pendakian gunung, outbound, dan New Selo (Pos Pengamatan Gunung Berapi). Di Selo juga terdapat kesenian tradisional antara lain Topeng Ireng, Jatilan, Reog Ponorogo, Ketoprak dan masih banyak kesenian lainnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kecamatan Selo juga menyediakan wisata kuliner khas daerah tersebut, seperti jadah bakar yang dipadukan tempe/tahu bacem. Selain itu ada pula jembatan gantung di Desa Jrakah dengan latar belakang pemandangan puncak Gunung Merapi yang sangat indah.

Baca juga: Baznas Boyolali Borong Wortel Petani Selo dan Bagikan Gratis ke Warga

Kecamatan Selo di Boyolali, mengutip wikipedia.org, Jumat (25/3/2022), terdiri atas 10 desa yakni Jeruk, Jrakah, Klakah, Lencoh, Samiran, Selo, Senden, Suroteleng, Tarubatang, serta Tlogolele. Desa Selo menjadi salah satu destinasi paling populer di Boyolali karena letaknya diapit Merapi-Merbabu.

Berdasarkan catatan Solopos.com, desa yang kental dengan kehidupan warga yang sederhana dan membumi ini punya banyak cerita terkait sejarah penamaannya. Secara harfiah, nama Selo memiliki makna longgar atau sela. Di antara longgaran ruang Merapi-Merbabu itulah kehidupan permukiman Desa Selo berawal.

Sembunyi dari Kejaran Belanda

Menurut cerita yang beredar turun temurun seperti diungkapkan salah seorang warga Dukuh Selo Tengah, Desa Selo, Mitro Mardi, dinamakan Selo karena berada di sela-selanya Gunung Merapi dan Merbabu. “Selo niku seselan ning sela-selane Merapi Merbabu,” jelasnya beberapa waktu lalu.

Baca juga: Jalur Pendakian Merbabu Via Selo Dibuka Lagi Mulai Besok Lur…

Salah satu versi di balik sejarah asal usul Desa Selo adalah konon sebelum menjadi permukiman penduduk, kawasan Desa Selo adalah hutan luas yang jarang dijamah. Meski demikian, kawasan tersebut seakan menjadi pelindung bagi siapapun yang ada di dalamnya. Satu ketika, di dalam hutan tersebut para warga yang bersembunyi dari kejaran tentara Belanda seakan terlindungi ketika berada di dalamnya.

Saat ini, Desa Selo yang menjadi satu kawasan wisata dengan Desa Samiran dan Lencoh tersebut menjadi bagian dari ikon wisata Boyolali. Berbagai paket wisata alam, budaya, dan seni berpadu dengan keramahan khas warga pegunungan Selo.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya