SOLOPOS.COM - Cucakrawa (griyagawe.com)

Solopos.com, KLATEN – Populasi cucakrawa diprediksi habis dalam 10 tahun ke depan jika tidak diimbangi upaya konservasi. Hal itu lantaran pembalakan hutan dan perburuan liar marak terjadi di Indonesia.

Hal itu disampaikan Ketua Komunitas Pecinta Cucakrawa Indonesia (KPCRI), Joko Sadono, dalam silaturahmi peternak dan penangkar cucakrawa di Restoran Banyu Urip, Klaten, Sabtu (29/11/2014).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Kegiatan tersebut diikuti puluhan anggota KPCRI dari Jawa hingga Kalimantan. Joko mengatakan populasi cucakrawa kini semakin terjepit dengan tergerusnya ekosistem burung di hutan.

Menurut Joko, penebangan hutan telah memberangus habitat asli cucakrawa. “Belum lagi maraknya penangkapan liar untuk kemudian dijual ke luar negeri,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Penangkar Cucakrawa (APCR), Heru Sutarman, mengatakan upaya konservasi dan penangkaran penting untuk menjaga populasi cucakrawa.

Heru mengatakan dalam delapan tahun terakhir terjadi peningkatan penangkar yang terdaftar di APCR. “Awal berdiri 2006 lalu hanya dimulai empat penangkar. Sekarang mencapai 83 penangkar dan tersebar di seluruh Indonesia,” kata dia

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya