SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, BOYOLALI</strong> — Populasi <a title="Satwa Liar Boyolali: 6 Ular Piton Ditemukan di Kawasan Kota" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180408/492/908925/satwa-liar-boyolali-6-ular-piton-ditemukan-di-kawasan-kota-">satwa </a>&nbsp;kera yang mendiami kawasan lembah Kali Gedhe kawasan tengah kota Boyolali dirasakan warga kian bertambah. Meski demikian, keberadaan mereka masih bersahabat dengan manusia.</p><p>Kera-kera di alam bebas tersebut diperkirakan merupakan bekas penghuni Taman Kridanggo yang berada di timur patung kuda Simpang Siaga. Kera-kera ini lepas atau keluar meninggalkan kandang yang rusak akibat lapuk dimakan usia.</p><p>Tari, 49, istri penjaga Taman Kridanggo, mengatakan kera-kera itu lepas sekitar satu tahun lalu kemudian mereka hidup bebas berkelompok. &ldquo;Kandangnya kan rusak sehingga mereka pada keluar kandang sejak sekitar satu tahun lalu,&rdquo; ujarnya saat ditemui wartawan, Jumat (13/4/2018), di Taman Kridanggo.</p><p>Meski hidup di alam bebas, kera-kera itu tetap berada di sekitar lembah Kali Gedhe yang hingga saat ini masih cukup rimbun dan banyak semak-semak. Bahkan, setiap hari mereka masih kembali ke sekitar kandang untuk mengambil jatah makan yang disediakan Tari dan suaminya, Saryono, 52.</p><p>&ldquo;Mereka masih ke sini setiap hari mengambil pisang yang saya sediakan,&rdquo; imbuh Tari.</p><p>Sejak berada di alam bebas, populasi kera itu semakin bertambah. Seingatnya, saat kera itu lepas jumlahnya sekitar empat atau enam ekor dan saat ini jumlahnya sudah belasan ekor.</p><p>&ldquo;Seingat saya dulu hanya enam ekor, tapi sekarang sepertinya jadi lebih banyak karena beranak-pinak sampai jumlahnya belasan.&rdquo;</p><p>Sementara itu, salah satu warga di sekitar Taman Kridanggo, Listya, 56, mengatakan hal senada dengan Tari. Menurutnya, kera-kera tersebut jumlahnya semakin bertambah. Bahkan beberapa kali dia menghitung, kelompok kera itu mencapai 13 ekor.</p><p>&ldquo;Saya beberapa kali menghitung, jumlahnya 13 ekor dan kebanyakan masih muda atau anak-anak. Ada satu ekor kera jantan besar, mungkin kepala kelompoknya,&rdquo; ujar warga RT 002/RW 004 Kampung Gudang, Siswodipuran, Kecamatan Boyolali Kota, ini.</p><p>Dia mengatakan kera-kera itu kerap terlihat di pekarangan ibunya, Nanik, 83, yang tinggal di RT 003/RW 004, tak jauh dari rumah Nanik. Mereka juga tidak pernah mengganggunya atau lahan <a title="PERTANIAN BOYOLALI : BBWSBS Butuh Rp2 Miliar untuk Babat Eceng Gondok di Waduk Cengklik" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180327/492/906336/pertanian-boyolali-bbwsbs-butuh-rp2-miliar-untuk-babat-eceng-gondok-di-waduk-cengklik">pertanian</a>.</p><p>&ldquo;Saya sering ke rumah ibu untuk menjemur baju dan melihat mereka ada di pekarangan. Mereka tidak menyerang manusia. Paling cuma bermain atau mencari makanan,&rdquo; ujarnya saat ditemui di rumah ibunya.</p><p>Sementara itu, Nanik mengatakan meski tidak mengganggu manusia, kawanan kera itu kerap mengambil buah-buahan di sekitar rumahnya. &ldquo;Mereka tidak mau masuk ke rumah. Tapi kalau musim rambutan, mereka pada nyuri rambutan tapi ya saya biarkan saja,&rdquo; kata Nanik.</p><p>Sementara itu, saat <em>Solopos.com</em> berusaha mencari kera-kera tersebut, mereka berada di pohon di dekat salah satu bangunan di Taman Kridanggo. Sesekali mereka turun dan bermain di tanah. Mereka tampak tidak terusik dengan kehadiran <em>Solopos.com</em>, meski sesekali mereka terlihat waspada.</p><p>&nbsp;</p>

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya